Tetap Tenang saat Dimaki dan Diserang Pendemo, Polisi di NTT Diganjar Penghargaan
Merdeka.com - Ipda Basilio Pareira, polisi di Nusa Tenggara Timur mendapat penghargaan lantaran kesabaran dan ketenangannya saat dimaki serta diserang demonstran warga bekas Timor-Timur di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang belum lama ini.
Video aksi humanis Basilio pun viral di berbagai media sosial. Dalam video yang beredar, saat itu seorang remaja berusia 16 tahun yang tidak menggunakan baju menyerang Basilio.
Sekelompok warga yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) bekas Timor Leste melakukan aksi demonstrasi, Kamis (10/12/2020) di Jalan Timor Raya depan kamp pengungsian, Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
-
Siapa yang mengapresiasi Polri? Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
-
Mengapa Briptu Tiara mendapat penghargaan dari Kapolri? Tiara Nissa merupakan salah satu lulusan terbaik saat menyelesaikan pendidikan S2-nya di Turki.
-
Siapa yang mendapatkan apresiasi dari Kutai Timur? Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengapresiasi wajib pajak yang patuh dan secara rutin serta tepat waktu dalam membayarkan kewajibanya dalam menyetorkan pajak. Apresiasi tersebut diberikan melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan Gebyar dan Rewar Pajak.
-
Siapa yang diintimidasi oleh anggota kepolisian? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai dugaan intimidasi anggota kepolisian pada Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindarto.
-
Siapa anggota TNI yang mendapat penghargaan? Penghargaan ini diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Siapa yang memimpin Kopassus di Timor Timur? Kisah ini Disampaikan Jenderal (Purn) Agum Gumelar Saat itu Agum masih berpangkat perwira menengah dan bertugas di Timor Timur tahun 1982. Dia memimpin Komando Pasukan Sandi Yudha (kini Kopassus).
Aksi penyampaian pendapat di muka umum tersebut berujung pada perusakan mobil dinas Polri. Tidak hanya itu, sejumlah personel Polri yang melakukan pengamanan juga mendapat serangan fisik.
Basilio hadir di lokasi itu mengamankan demo. Tiba-tiba seorang remaja memprovokasi dengan menyerangnya. Berbagai pukulan dari remaja itu tidak dibalas Basilio.
Sejumlah pukulan dan tendangan serta makian diarahkan remaja itu ke Basilio. Namun polisi ini tidak terpancing dan terprovokasi.
Sejumlah anggota Polri terutama juniornya tidak terima dengan aksi kekerasan remaja tersebut terhadap. Namun Basilio berusaha menenangkan anggota dan juga menenangkan remaja yang menyerangnya.
Remaja yang sempat diamankan di Polres Kupang untuk mendapat pembinaan ini akhirnya menyampaikan permohonan maaf. Basilio pun memberikan maaf dan meminta remaja tersebut tidak mengulangi lagi perbuatannya.
"Saat itu saya sedang memberikan arahan agar para pendemo tidak anarkis, ternyata ada seorang remaja datang memprovokasi dan menantang saya untuk berkelahi, tapi saya diamkan saja walau dimaki dan diserang," kata Basilio, Jumat (29/10).
Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung memberikan penghargaan kepada Basilio yang saat ini menjabat sebagai kepala SPKT Polres Kupang.
"Penghargaan dan reward kepada Ipda Basilio atas kesabarannya dan tidak emosi saat menghadapi aksi anarkis pendemo, serta bisa mengendalikan situasi saat ada aksi di Tuapukan," ujar Aldinan.
©2021 Merdeka.comMenurut Aldinan, jika saat itu Basilio terpancing dari aksi remaja tersebut, maka suasana dipastikan akan semakin keruh.
"Jika tidak ada inisiatif dan niat baik untuk tenang menghadapi situasi yang memanas, maka aksi anarkis akan berlanjut," tutur Aldinan.
Saat itu Basilio justru mengutamakan langkah-langkah pencegahan dan humanis, sehingga remaja tersebut sadar bahkan meminta maaf. "Sikap ini kami apresiasi," tandas Aldinan.
Kapolres Kupang meminta agar Basilio menjadi teladan kepada anggota yang lain. Karena saat ini tidak mudah bagi seorang polisi menjalankan tugasnya namun bukan halangan untuk berprestasi, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Ipda Basilio memiliki dedikasi dan kinerja yang baik dalam pelaksanaan tugas," tambah Aldinan.
Saat aksi waktu itu, selain melakukan penyampaian orasi, juga diikuti dengan kekerasan fisik oleh pendemo. Mereka memukuli polisi yang berjaga.
Pendemo memblokir jalan raya sehingga arus lalu lintas terhalang. Sejumlah pendemo mulai bringas, mereka membuang masker yang dibagikan kepolisian.
Situasi memanas karena ada lemparan batu dari arah pendemo. Sejumlah mobil polisi pun rusak. Polisi juga diserang para pendemo, namun para polisi tidak melakukan perlawanan.
Mereka menyampaikan beberapa tuntutan yakni meminta kepastian status tanah bagi warga bekas Timor-Timur yang saat ini berada di Desa Tuapukan.
Menurut mereka, masalah Hak Guna Usaha (HGU) di Desa Oebelo dilakukan sertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), namun untuk lokasi kamp pengungsian Tuapukan tidak diakomodir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaFoto pelaku pembunuhan NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) beredar luas di media sosial
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6).
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaJenazah Briptu Rian diketahui dimakamkan di pemakaman umum Desa Sumberejo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/6).
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya