Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 di OKU Sumsel Kekurangan Personel
Merdeka.com - Tim pemakaman COVID-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan kekurangan personel yang hanya berjumlah sembilan orang. Hal ini menghambat proses penguburan jenazah jika terjadi lonjakan kasus warga meninggal dunia akibat terpapar virus corona.
"Seperti saat proses pemakaman jenazah COVID-19 beberapa waktu lalu sempat tertunda selama berjam-jam akibat kekurangan petugas pemakaman," kata Koordinator Pemakaman Jenazah COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Darman Safei di Baturaja dilansir Antara, Sabtu (31/7).
Menurut dia, lonjakan kasus COVID-19 meninggal dunia sejak beberapa hari terakhir membuat petugas pemakaman kewalahan melakukan penguburan jenazah karena kekurangan jumlah personel.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Kasus meninggal dunia yang terjadi hampir setiap hari membuat petugas tidak memiliki jeda waktu untuk memakamkan jenazah sesuai standar protokol kesehatan.
Oleh sebab itu, ia mendesak agar Pemkab OKU melalui dinas terkait melakukan penambahan personel agar proses pemakaman jenazah COVID-19 berjalan maksimal.
"Saat ini tim pemakaman COVID-19 di OKU hanya sembilan orang, sedangkan angka kematian terus meningkat. Jadi kami minta penambahan personel," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta tambahan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) sebagai cadangan untuk digunakan saat memakamkan jenazah yang terpapar virus corona.
Sementara itu, Kasi Pemakaman COVID-19 Dinas Sosial Kabupaten OKU, Yusiwan secara terpisah mengaku keterlambatan proses pemakaman jenazah beberapa waktu lalu terjadi karena meningkatkan kasus kematian sehingga ada jeda waktu bagi petugas untuk memakamkan pasien yang terpapar virus corona.
"Jadi, untuk petugas pemakaman tidak kurang. Hanya saja beberapa hari terakhir memang terjadi lonjakan kasus meninggal dunia sehingga ada jeda proses pemakaman jenazah," tegas dia.
Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Kabupaten OKU per 29 Juli 2021 angka kematian akibat virus corona di wilayah itu mencapai 56 orang dengan kasus aktif sebanyak 88 kasus.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaPetugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca Selengkapnya"Kemarin agak sedikit ya, tapi ada yang meninggal ya," kata Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca Selengkapnya