Tinjau Lokasi Inggrisan Banyuwangi, Menko Luhut: Wah Ini Keren
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, meninjau langsung bangunan bersejarah Kantor Dagang Inggris atau yang lebih dikenal dengan Inggrisan, Kamis (1/9).
Didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, Luhut melihat desain rencana revitalisasi bangunan yang berdiri sejak awal abad ke-17 tersebut. "Wah ini bagus, keren," kata Luhut.
Saat mendampingi Luhut, Ipuk menjelaskan bahwa pemkab berniat untuk merevitalisasi bangunan tersebut sebagai bagian pelestarian cagar budaya. Bahkan, pemkab juga telah menandatangani MoU dengan Kodam V Brawijaya tentang revitalisasi aset milik TNI AD tersebut.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen.
-
Apa saja yang dibangun di Banyuwangi? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Siapa arsitek Bandara Banyuwangi? Berdirinya Bandara Banyuwangi berkat peran besar sang arsitek, Andra Matin.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Siapa yang dipantau oleh Bupati Banyuwangi? Ipuk meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Kertosari dan RSUD Blambangan Banyuwangi. Di puskesmas dan RSUD Blambangan, Ipuk berkeliling dan melihat layanan di sana.
-
Kapan pembangunan masjid di Banyuwangi dimulai? Pada tahun 2018, pembangunan masjid dimulai dan baru selesai saat Ramadan 2021 silam.
Luhut melihat kondisi bangunan Inggrisan. Luhut meminta nantinya apabila direvitalisasi, tidak mengubah bentuk asli bangunan. "Nanti jangan mengubah bentuk aslinya. Pohon-pohon yang ada di sini juga jangan ditebang. Untuk prajurit yang masih ada di sini, sudah disiapkan rumah," kata Luhut.
Luhut mengatakan lebih baik gedung Inggrisan dikelola dengan baik agar bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. "Kalau lokasi ini kemudian direvitalisasi, menjadi destinasi yang keren, tentu bermanfaat bagi ekonomi masyarakat," tambah Luhut.
Gedung Inggrisan sendiri merupakan aset TNI AD. Pemkab Banyuwangi dan Kodam V Brawijaya telah menandatangani MoU, pada 2019 lalu, untuk merevitalisasi aset milik TNI AD tersebut dikemas menjadi wisata sejarah.
Desain arsitektur revitalisasi Gedung Inggrisan juga telah jadi merupakan karya dari arsitek ternama yang dikenal piawai dalam memasukkan unsur budaya, Youri Antar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, dalam konsep revitalisasi sama sekali tidak mengubah bangunan asli. "Sama sekali tidak mengubah bangunan aslinya, karena mengusung konsep heritage dengan lansekap zaman Belanda dulu," kata Ipuk.
Dalam desain revitalisasi tersebut nantinya terdapat gedung serbaguna, hotel, klinik, restoran dan galeri, kolam renang, dan fasilitas pendukung lainnya.
Ipuk mengatakan Inggrisan perlu direhabilitasi karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Banyak nilai historis yang bisa digali dari bangunan ini, dan pastinya akan sangat menarik untuk tahu sejarah di balik bangunan tersebut.
"Saat ini mulai banyak orang yang mulai tertarik dengan wisata sejarah. Mengetahui sejarah zaman dahulu ini bagi sebagian orang menjadi daya tarik wisata tersendiri, seperti di Eropa. Inggrisan nantinya dikembangkan jadi wisata sejarah," kata Ipuk.
Selain menjadi Kantor Dagang Inggris, Gedung Ingrisan juga menyimpan jejak sejarah panjang dengan Kota Broome, Australia Barat. Berdasarkan penelitian Dr. Thor Kerr dari Curtin University Perth Australia dan Irfan Wahyudi, PhD dari Universitas Airlangga, kedua kota tersebut pernah terkoneksi pada awal abad 18 dalam satu jalur kabel telegram bawah laut yang dibangun Inggris mulai dari Eropa hingga Australia.
Kabel tersebut ditarik dengan kapal selama 10 hari, dan kantor operatornya ada di Gedung Inggrisan. Bangunan tersebut memiliki kesamaan arsitektur dengan kantor gedung yang menjadi kantor operator di Broome dulu.
Ditambahkan Sekda Banyuwangi, Mujiono, untuk penghuni yang tinggal di Gedung Inggrisan, sudah disiapkan rumah pengganti di Kelurahan Sukowidi. "Sudah disiapkan rumah. Sebagian penghuni juga telah pindah ke sana," kata Mujiono. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengunjungi kompleks tentara yang dikenal dengan Asrama Inggrisan
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki dan rombongan melihat secara langsung kondisi Pasar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaIpuk juga berharap Ikawangi bisa menjadi inkubator bagi warga Banyuwangi untuk menumbuhkan jejaring ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaAsrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal itu, Basuki tak berdiam diri. Dia turut menyapa Menkeu dengan panggilan 'Ibu Sayang'.
Baca SelengkapnyaIpuk meyakini, revitalisasi pasar Banyuwangi akan memperkuat daya tarik wisata mengingat letak pasar induk ini berada tepat di jantung kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKunjungan dimulai dari Sumbu Kebangsaan, sebuah area yang menjadi pusat simbolik bagi keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolri yang juga ketua umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) hadir di Banyuwangi antara lain untuk melepas Tour of Kemala.
Baca SelengkapnyaAsrama Inggrisan adalah bangunan cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.
Baca SelengkapnyaMenurut Tito, IKN memberikan banyak kenyamanan salah satunya adalah indeks polusinya yang sangat rendah, berbeda dengan Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan alun-alun Puspa Wangi Indramayu, terdapat makna tersembunyi.
Baca Selengkapnya