Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TMMD di Tengah Lesunya Kehidupan Masyarakat Teluk Mayalibit, Raja Ampat

TMMD di Tengah Lesunya Kehidupan Masyarakat Teluk Mayalibit, Raja Ampat Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Kav Zubaedi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabupaten Raja Ampat merupakan wilayah kepulauan di Provinsi Papua Barat. Ada banyak sekali spot wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan. Lebih dari 600 pulau yang termasuk dalam wilayah kabupaten ini. Kepulauan yang lepas dari pulau induk Papua ini telah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ratusan pulau yang berada di atas kepala burung Papua itu menawarkan indahnya panorama laut. Tak heran jika kawasan ini masuk dalam kalender Kementerian Pariwisata dengan diadakannya Festival Pesona Bahari Raja Ampat (2019) yang terpusat di Kampung Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit.

Pesona wisata Raja Ampat seakan tenggelam saat pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun ini. Dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, pandemi Covid-19 di Papua Barat memang relatif lebih rendah sebarannya. Namun hal ini tidak mengurangi kewaspadaan dari aparat Pemerintah Daerah, TNI/POLRI serta masyarakat, mengingat pandemi ini sungguh mengancam dan telah menurunkan tingkat penghidupan masyarakat.

Dalam kondisi tingkat penghidupan (ekonomi) yang turun drastis ini, TNI AD melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Lokasi kegiatan terletak di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat. Program TMMD ini adalah gelaran yang ke-108/TA 2020 dengan tema 'TMMD Pengabdian Untuk Negeri' yang dilaksanakan lewat kerja sama lintas sektoral dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian terkait.

raja ampatTMMD di Kampung Warsambin Distrik Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat©2020 Merdeka.com

Kampung Warsambin dan Ikan Lema

Letaknya yang terpencil di Distrik Teluk Mayalibit, kampung ini belum sepopuler kampung lainnya, seperti kampung wisata Lopintol. Meski demikian kampung ini juga menawarkan keindahan alam khas Papua, seperti objek wisata Kali Biru yang merupakan warisan leluhur dari salah satu marga (Ansan) di wilayah Teluk Mayalibit.

raja ampatTMMD di Kampung Warsambin Distrik Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat ©2020 Merdeka.com

Dengan akses keluar masuk yang amat terbatas, warga kampung Warsambin di Teluk Mayalibit ini mesti berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengandalkan kekayaan alamnya. Sebagian besar warga kampung ini sejak dahulu menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan Ikan Lema (ikan kembung). Selain itu ada juga tambahan penghasilan yang berasal dari kunjungan para wisatawan ke kampung mereka.

Kehidupan sosial dan ekonomi warga amat terpukul saat merebaknya pandemi Covid-19. Penghasilan dari tangkapan ikan lema sudah jauh menurun. Kalaupun ada hasil tangkapan, sulit untuk menjualnya ke Waisai, ibukota kabupaten, yang berjarak sekitar 50 km dan membutuhkan waktu satu jam perjalanan. Selain itu, tidak ada lagi orang yang datang berkunjung ke objek wisata di kampung.

Yohanes Mampioper (49), tokoh masyarakat kampung Warsambin, mengaku sejak tahun 1983 warga kampung ini mengandalkan tangkapan ikan lema yang memang amat berlimpah dan dengan cara sederhana. Saat bulan gelap dan menggunakan lampu penerangan minyak (petromak), para nelayan menggiring kawanan ikan lema menuju lokasi penangkapan. Setelah terkumpul, para nelayan cukup menimba ikan-ikan tersebut. Hasilnya pun bisa ratusan hingga ribuan ekor. Lokasi-lokasi penangkapan telah ditentukan dan tersebar hingga ke dalam Teluk Mayalibit, serta dilakukan hanya pada malam hari saat bulan gelap.

Hingga tahun 1996 sekitar 20 ekor dihargai seribu rupiah. Tahun demi tahun harga itu membaik hingga sejak tahun 2012, para pembeli, umumnya berasal dari ibukota Waisai, membayar seharga 600-1000 rupiah per ekor. Harga jual ikan lema ini diperjuangkan sendiri oleh nelayan. Yohanes mengaku bahwa nelayan tidak bisa berbuat banyak saat para pembeli menawar dengan harga rendah. Terlebih lagi saat pandemi Covid-19 ini, nelayan kesulitan mencari pembeli, ditambah lagi dengan adanya keterbatasan BBM.

Sekarang hasil tangkapan itu sudah sangat berkurang dikarenakan para nelayan yang tidak memperhatikan puncak siklus bertelur ikan pada bulan September-Oktober-November. Kurangnya hasil tangkapan mencapai titik terendah pada saat pandemi Covid-19 datang. "Saat ini saya mau bilang ikan lema tinggal kenangan untuk masyarakat Warsambin. Tetapi mungkin kita manusia yang (juga) bisa menentukan itu. Untuk nasib ikan lema sebagai suatu potensi yang sangat diandalkan masyarakat kampung Warsambin sekarang sudah tidak seperti beberapa tahun lalu," keluhnya.

Pada saat ini sedikit sekali nelayan yang turun mencari ikan lema. Mereka pun hanya sekedar mengadu nasib dan berharap memperoleh hasil tangkapan yang lumayan, minimal untuk dikonsumsi keluarga mereka sendiri.

TMMD di Kampung Warsambin

Kegiatan TMMD 108 datang di kampung Warsambin pada saat warganya kesulitan memperoleh penghasilan. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai 30 Juni hingga 29 Juli 2020, dengan melibatkan 150 personel satgas gabungan TNI/POLRI. Ini dilakukan secara lintas sektoral, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan instansi-instansi terkait. Penyelenggaraan TMMD untuk periode kedua di TA 2020 ini masih mengambil sebuah tema yang sangat relevan: 'TMMD Pengabdian Untuk Negeri'.

raja ampatTMMD di Kampung Warsambin Distrik Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat ©2020 Merdeka.com

Dansatgas TMMD sekaligus Dandim 1805/Raja Ampat, Letkol Inf Josef Paulus Kaiba menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui sasaran fisik maupun non fisik.

"Peran kita TNI AD bersinergi dengan Pemerintah dalam meningkatkan pembangunan dan kehidupan masyarakat di wilayah kerja kita," tegas Letkol Josef Kaiba.

Adapun yang menjadi sasaran fisik dalam kegiatan kali ini adalah pembangunan 4 unit rumah tipe 36, 1 unit PAUD berkapasitas dua ruang/kelas, serta 2 unit MCK. Sementara itu sasaran non-fisik berupa pengobatan massal/bakti sosial, beragam penyuluhan, seperti wawasan kebangsaan, bela negara, Covid-19, kamtibmas, pertanian dan perkebunan, serta penyuluhan perikanan/kelautan.

Pembangunan 4 unit rumah warga dilihat penting mengingat masih ada saja rumah yang ditempati oleh beberapa (2-3) keluarga sekaligus. "Kami sebagai pemerintah kampung sangat bersyukur karena mengurangi (beban) pembangunan terutama perumahan di kampung kami. Karena selama ini kami bersusah payah untuk memisahkan keluarga-keluarga yang selama ini bergabung di dalam satu rumah," ujar Yunus Mambrasar (30), Kepala Kampung Warsambin.

Yunus menambahkan bahwa selama masa pandemi Covid-19 ini warganya juga kesulitan mendapat akses kesehatan dan pendidikan. Hosea Daam (28 th), salah satu warga yang memperoleh rumah, merasa senang dan berterima kasih kepada tentara/satgas. "Selama ini rindu dapat rumah, tapi tunggu-tunggu dari dana kampung tapi tidak dapat. Makanya tentara bangun saya punya rumah, saya senang, dan terima kasih banyak untuk bapak TNI dorang," ucapnya.

Pembuatan 2 unit MCK di kampung ini guna mendukung aspek kebersihan dan kesehatan warganya. Ini juga berguna ketika kampung ini sudah bisa menerima kedatangan para wisatawan di kemudian hari.

raja ampatTMMD di Kampung Warsambin Distrik Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat©2020 Merdeka.com

Kapten Inf Budi Santoso selaku Dan SSK TMMD 108 di kampung ini mengungkapkan kendala yang dialami selama kegiatan berlangsung. "Terutama masalah pengedropan (distribusi) bahan bangunan yang cukup jauh. Kami beli bahan bangunan dari Sorong dan Waisai yang kami tempuh kurang lebih satu jam perjalanan," ujarnya. Kendala lain yang kerap terjadi yaitu cuaca yang seringkali hujan sehingga memaksa para satgas untuk bekerja lembur guna memenuhi target penyelesaian tugas.

Dan SSK TMMD 108 ini mengapresiasi keterlibatan dan semangat warga kampung yang mendukung dan membantu pelaksanaan pada semua kegiatan, meski tanpa memperoleh upah. Optimisme pun muncul di tengah para satgas bahwa mereka akan dapat menyelesaikan tugas sesuai target yang telah ditentukan.

Gelaran TMMD 108 Kodim 1805/Raja Ampat ini tidak lepas dari perhatian Yules Ansan (61), Kepala Adat Suku Maya (Suku Asli Teluk Mayalibit) Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit. Dirinya mengucap syukur dan berterima kasih kepada para anggota TNI di Satgas TMMD, terlebih lagi Dansatgas sebagai putra asli Papua, yang dengan hati mau membangun dan mengangkat warga yang tidak punya (rumah) menjadi punya.

"Saya merasa bangga dan bersyukur buat Yang Maha Kuasa. Indonesia, Papua harus bekerja giat untuk membangun. Saya punya kerinduan hanya di situ dan itulah kemurahan Tuhan untuk bangsa Papua, Indonesia menjadi satu, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda suku bahasa tetapi tetap satu," tegas Yules.

Momentum untuk Berbenah

Dalam kegiatan TMMD sasaran atau pembangunan fisik dan non-fisik memiliki nilai yang sama penting. Dansatgas TMMD 108 Kodim 1805/Raja Ampat, Letkol Inf Josef P. Kaiba menegaskan hal ini juga berlaku di Kampung Warsambin. Terlebih lagi di tengah masa pandemi Covid-19 ini, beragam upaya perlu diusahakan agar warga dapat bertahan hidup dan melihat potensi-potensi yang ada di hadapan mereka.

raja ampatTMMD di Kampung Warsambin Distrik Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat ©2020 Merdeka.com

Dalam kegiatan TMMD 108 di Kampung Warsambin ini para anggota Satgas TMMD yang dibantu Babinsa setempat terus berkeliling memberi arahan kepada masyarakat bagaimana cara/upaya untuk mencari tambahan penghasilan. Salah satunya dengan kerajinan khas, noken lidi, semacam tas yang dibentuk dari anyaman batang/tulang di daun kepala (lidi), yang umumnya dipakai untuk membuat sapu (sapu lidi). Selain biasa digunakan sebagai mainan untuk anak-anak dan dibuat menjadi gelang juga cincin, lidi ini juga dikemas menjadi Noken (tas khas Papua)..Noken lidi biasa dikalungkan kepada para wisatawan atau pun tamu-tamu pejabat yang datang berkunjung. Tas ini berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut barang-barang yang tidak terlalu berat, seperti pinang-sirih, buku, dompet, Al Kitab, dan sebagainya.Babinsa Kampung Warsambin, Sertu Oktovianus Waropen (28) mengajak para ibu dan anak-anak sekolah untuk memaksimalkan pembuatan noken lidi ini agar bermanfaat secara ekonomis. Sertu Okto juga tergabung dalam Tim Jaga laut KKP yang rutin berpatroli menjaga keamanan laut dan kekayaan karang di kawasan konservasi Teluk Mayalibit.

Hal lain yang memiliki potensi ekonomis adalah destinasi wisata Kali Biru. Destinasi ini telah dikelola oleh pemerintah daerah bersama dengan marga Ansan sebagai pemilik/pemegang hukum adat di wilayah itu. Kali Biru (=Kali Raja) memiliki latar sejarah leluhur marga Ansan. Pada masa lampau orang yang akan pergi berperang terlebih dahulu mandi di kali yang airnya dingin ini. Jika saat selesai mandi tubuh orang itu terasa panas, maka dipastikan orang itu akan menang perang.

Potensi lain yang tidak mungkin dilupakan adalah ikan lema. Lewat penyuluhan perikanan/kelautan pada TMMD 108, potensi ini coba diperbarui. Kejayaan ikan lema yang pernah dialami beberapa tahun silam sedang diupayakan untuk kembali dirasakan oleh warga Warsambin.

raja ampat©2020 Merdeka.com

Segala potensi tersebut di atas diharapkan dapat segera terwujud. Hal ini mengingat wilayah kabupaten Raja Ampat telah masuk kategori zona hijau sebaran Covid-19. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19, per 21 Juli lalu tidak ada penambahan kasus Covid-19 di dua wilayah Papua Barat, yaitu Raja Ampat dan Kaimana. Data ini membawa optimisme bahwa perbaikan hidup akan segera dialami warga Warsambin, sambil tetap menjaga kewaspadaan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Ragam kegiatan TMMD 108 di kampung Warsambin ini memberi pengaruh besar bagi warga untuk melihat dan percaya adanya potensi dan kesempatan memperbaiki kehidupan mereka secara bersama. Dengan dibangunkannya beberapa rumah untuk warga di TMMD ini, beban hidup warga menjadi lebih ringan. Dengan didirikannya bangunan sekolah PAUD semakin menambah semangat warga untuk dapat menjadikan anak-anak mereka menikmati pengajaran dan pengetahuan sebelum mereka memasuki bangku sekolah untuk menuntut ilmu. Ajakan ibu-ibu Persit KCK dari Kodim kepada warga/kaum ibu untuk lebih giat dalam membuat kerajinan dari tulang kelapa/lidi, khususnya dalam bentuk noken, sekaligus menjadi tawaran dan janji Persit untuk membantu mempromosikan keluar Raja Ampat, khususnya di kalangan TNI Angkatan Darat, utamanya Kodam XVIII/Kasuari.Ajakan dan janji itu sungguh telah memunculkan gairah hidup warga masyarakat yang lesu akibat pandemi Covid-19.

Kehadiran dan kebersamaan serta semangat pantang menyerah para personel Satgas TMMD selama satu bulan diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri warga kampung Warsambin untuk bangkit. Dan kiranya hal ini sesuai dengan tema besar TMMD TA 2020, 'TMMD Pengabdian Untuk Negeri'. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengingat Kembali Jejak Jokowi di Puncak Raja Ampat
Mengingat Kembali Jejak Jokowi di Puncak Raja Ampat

Jokowi melihat kuasa Tuhan yang menciptakan 'surga kecil' untuk Papua.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Viral Terasering Panyaweuyan Majalengka Kering Kerontang Dulunya Hijau Asri, Warganet: Berasa di Timur Tengah
Viral Terasering Panyaweuyan Majalengka Kering Kerontang Dulunya Hijau Asri, Warganet: Berasa di Timur Tengah

Saking keringnya, warganet bahkan menyamakan terasering tersebut dengan dataran di Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan

Mengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.

Baca Selengkapnya
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan

Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.

Baca Selengkapnya