TNI AD selidiki penyebab Heli Bell 412 jatuh di Kaltara
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) segera menyelidiki penyebab Helikopter Bell 412 EP dengan nomor registrasi HA 5166 milik TNI AD jatuh. Sebelumnya, heli ini dilaporkan hilang kontak saat berada di atas Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (24/11) lalu.
Kadispenad Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah belum bisa memastikan penyebab jatuhnya heli tersebut. Sebab, saat berangkat dari bandara, heli tersebut dalam kondisi layak terbang.
"Dari kelayakan terbang itu pengecekannya prosedurnya sangat ketat. Kondisi heli dicek betul. Panel-panel kalau kurang satu strip saja saya yakin tidak akan terbang. Dan begitu juga dengan berat. Kalau berat melebihi beban saya yakin sekali pilot-pilot tidak akan berani menerbangkan. Saya meyakini apa yang terbang itu dalam kondisi yang baik," ujarnya kepada wartawan di Media Center Dispenad, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (27/11).
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Kapan helikopter jatuh di Gunung Burangrang? Helikopter ini diperkirakan jatuh pada 8 Februari 2001 lalu, di kawasan Gunung Burangrang.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Dia menambahkan, dari kontak terakhir, didapatkan heli berada dalam posisi terbang di ketinggian 2.500 kaki.
"Mari kita tunggu investigasi saja nanti. Terakhir (terbang), sekitar 2.500 feet itu terakhir kontak. Itu belum tentu terbagnya segitu, bisa lebih tinggi. Tapi kontak terakhir ketika heli itu pada ketinggian 2.500," papar Jenderal Bintang satu itu.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, akan segera membentuk tim evaluasi guna mengetahui penyebab pasti jatuhnya heli Bell 412.
"Nanti akan ada investigasi. Ini terkait dengan prosedural. Kalau ada seperti ini pasti ada investigasi. Untuk mengecek melihat apa peyebab dan seterusnya," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca SelengkapnyaDishub Bali mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali, Nomor 9 Tahun 2000 tentang larangan menaikkan layang-layang buntut helikopter jatuh.
Baca SelengkapnyaPilot mengakui sempat melihat layang-layang di ketinggian 1000 feet
Baca SelengkapnyaHelikopter jatuh di kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaHelikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali mengevakuasi lima orang korban dari helikopter berkode PKWSP yang jatuh di Pecatu Bali
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaKondisi awak helikopter dan penumpang selamat dan dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHelikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) mendarat darurat di area persawahan wilayah Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (2/11).
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca SelengkapnyaBelum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.
Baca Selengkapnya