Tolak Remisi Pembunuh Wartawan, LBH Pers Sebut 8 Kasus Belum Tuntas
Merdeka.com - Aliansi Jurnalis Indonesia bersama dengan sejumlah aliansi lainnya melakukan aksi damai di depan Istana Kepresidenan, Jakarta. Aksi damai yang dilakukan ini terkait Kepres 29/2018 atau pemberian remisi oleh Presiden Jokowi kepada I Nyoman Susrama pembunuh wartawan Radar Bali, Gde Bagus Narendra Prabangsa, pada Febuari 2009 lalu.
Direktur LBH Pers, Ade Wahyudi mengatakan, meski kasus pembunuhan terhadap Prabangsa dapat diusut secara tuntas. Tapi dalam catatannya masih ada delapan kasus pembunuhan yang masih belum dituntaskan oleh pemerintah pusat.
"Jadi kami menyesalkan soal keluarnya Kepres atau pemberian remisi terhadap pembunuh Prabangsa. Kenapa demikian, karena kasus Prabangsa adalah salah satu kasus yang diselesaikan sampai tuntas yang kita tahu bahwa saat ini masih terdapat sekitar 8 kasus pembunuhan lainnya yang masih mangkrak tak diselesaikan sampai tuntas," kata Ade di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (25/1).
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Mengapa TNI AU memberikan penghargaan kepada jurnalis? Penghargaan diberikan kepada para jurnalis sebagai bentuk apresiasi terhadap karya jurnalistik yang telah berkontribusi untuk kemajuan TNI AU.
-
Siapa Raja Pers Indonesia? Berkat kontribusinya di dunia pers, nama Dja Endar Moeda selalu dikenang dan menjadi sosok penting dalam profesi jurnalistik Indonesia.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dilakukan relawan Prabowo di Jember? Pilar 08 sendiri merupakan relawan Prabowo-Gibran khusus di Jawa Timur. 'Berdasarkan survei profesional, pasangan nomor urut dua tampak unggul di Jawa Timur. Saya dari Surabaya datang ke Jember hari ini, saya sungguh senang berjumpa dengan bapak/ibu semua. Perkembangan ini, saya laporkan ke Mas Gibran, Insya Allah di Jember, pasangan nomor urut dua menang tebal,' kata Emil, di Lapangan Kaliwates, Jember, Minggu (4/2/2024).
Lalu, untuk aksi yang dilakukan pada saat ini yakni menuntut Presiden Joko Widodo agar segera mencabut remisi yang diberikan kepada I Nyoman Susrama.
"Pada intinya sebenarnya aksi kali ini dan serentak di beberapa kota, kita mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mencabut atau meremisi pemberian remisi terhadap pembunuh prabangsa. Karena kita tahu bahwa pembunuh Prabangsa adalah aktor intelektual dari pembunuh Prabangsa tersebut," tegasnya.
Meski aksi ini hanya sebatas bentuk soliditas terhadap Prabangsa. Tapi aksi ini juga dilakukan di beberapa kota lainnya, terutama di Jakarta dan Bali.
"Ini cuma aksi soliditas serentak di beberapa tempat. Ada Palembang, saya lupa tempatnya. Tapi ada sekitar lebih dari 5 kota serentak yang ada AJI Kota di daerahnya," pungkasnya.
Aksi yang dilakukan di depan Istana Kepresidenan ini diikuti oleh AJI Indonesia, AJI Jakarta, LBH Pers, YLBHI, LBH Jakarta dan Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ).
Seperti diketahui, Kasus pembunuhan tersebut terjadi 9 tahun silam. Hal itu diawali dari emosi Susrama terhadap Prabangsa atas pemberitaan proyek pembangunan sekolah di Bali yang penuh indikasi korupsi.
Susrama kemudian meminta anak buahnya untuk menjemput Prabangsa dari rumah orangtuanya pada 11 Februari 2009.
Prabangsa dibawa ke halaman belakang rumah Susrama di Banjar Petak, Bebalang, Bangli. Susrama lantas memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi nyawa wartawan Radar Bali itu.
Korban yang sekarat dibawa ke Pantai Goa Lawah, Dusun Blatung, Pesinggahan, Klungkung dan dibuanh ke laut.
Lima hari setelah kejadian, mayatnya ditemukan mengambang di kawasan Perairan Teluk Bungsil, Kabupaten Karangasem. Tahun 2010 akhirnya Susrama yang menjadi dalang pembunuhan itu pun divonis penjara seumur hidup.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaDaftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Baca SelengkapnyaAktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaNana keluar dari pintu Istana Negara pukul 09.20 WIB, usai bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaSetelah dua tahun berperkara di meja hijau, Nurhadi, jurnalis Tempo yang jadi korban kekerasan oleh polisi mendapatkan titik terang.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaDK PWI sudah menerbitkan surat untuk dibentuk KLB.
Baca Selengkapnya