Tragedi Rizkil Watoni: ASN dan Imam Masjid yang Bunuh Diri Usai di Balik Dugaan Pemerasan Polisi
Kematian Rizkil Watoni, ASN dan imam masjid, diduga akibat bunuh diri setelah mengalami tekanan dari oknum polisi, memicu kemarahan warga.

Rizkil Watoni, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan imam masjid di Desa Sesait, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, meninggal dunia pada tanggal 13 Maret 2025. Kematian Rizkil diduga merupakan tindakan bunuh diri setelah mengalami tekanan dan intimidasi dari pihak tertentu.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa ia diduga dipaksa oleh oknum polisi di Polsek Kayangan untuk mengaku mencuri dan membayar uang sebesar Rp90 juta. Kegagalannya memenuhi tuntutan tersebut diduga menjadi penyebab depresi yang berujung pada tindakan bunuh diri.
Rizkil dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tulang punggung keluarga. Sebagai anak tunggal dari Amaq Nasrudin, ia berjuang keras untuk membantu keluarganya. Setelah lulus SMA, Rizkil bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia untuk membiayai kuliahnya dan membantu keluarganya. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil mendapatkan beasiswa dan dikenal sebagai pemuda yang baik, gigih, serta berprestasi.
Selain menjalani tugasnya sebagai ASN, Rizkil juga berjualan es untuk menambah penghasilan. Kematian Rizkil memicu kemarahan warga yang berujung pada perusakan Mapolsek Kayangan. Situasi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan pihak berwenang.
Investigasi Serius
Insiden kematian Rizkil Watoni telah mengguncang masyarakat setempat. Warga merasa marah dan kecewa, terutama setelah mendengar kabar bahwa Rizkil diduga mengalami tekanan dari oknum polisi. Perusakan Mapolsek Kayangan menjadi bukti nyata dari kemarahan warga yang merasa tidak puas dengan penanganan kasus ini. Polisi telah membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa situasi telah kondusif setelah dilakukan konsolidasi dengan tokoh masyarakat.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan terkait motif penyerangan tersebut. Mereka menepis tudingan adanya permintaan uang dari oknum polisi dan berjanji untuk menangani kasus ini dengan serius. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam penegakan hukum dan perlunya kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan.
Komisi III DPR RI turut menyoroti kasus kematian Rizkil Watoni dan meminta Polda NTB untuk melakukan investigasi secara serius dan transparan. Permintaan ini mencerminkan harapan agar kasus ini tidak hanya ditangani secara sembarangan, tetapi juga melibatkan proses hukum yang jelas. Selain itu, masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan penjelasan yang memadai mengenai insiden ini.
Investigasi yang transparan diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan memberikan keadilan bagi Rizkil serta keluarganya. Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya perlindungan terhadap hak asasi manusia dan perlunya penegakan hukum yang adil tanpa adanya intimidasi atau pemaksaan.
Rizkil Watoni: Pekerja Keras dan Inspiratif

Rizkil Watoni adalah sosok yang menginspirasi banyak orang. Sebagai ASN dan imam masjid, ia memiliki peran penting dalam masyarakat. Kemandirian dan kerja kerasnya dalam membantu keluarga patut dicontoh. Rizkil tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang terdekatnya. Ia menjadi teladan bagi generasi muda di Desa Sesait.
Dengan latar belakang sebagai TKI, Rizkil menunjukkan bahwa pendidikan dan kerja keras dapat membuka peluang yang lebih baik. Ia berhasil mendapatkan beasiswa dan terus berjuang meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Keberaniannya dalam berjualan es untuk menambah penghasilan juga menunjukkan semangat wirausaha yang patut diapresiasi.
Kematian Rizkil menjadi kehilangan besar bagi keluarganya dan masyarakat. Harapan akan keadilan dan penegakan hukum yang adil menjadi tuntutan yang tidak bisa diabaikan. Masyarakat berharap agar tragedi ini tidak terulang kembali dan setiap individu dapat hidup dengan aman tanpa adanya intimidasi.