Uang Nasabah BNI di Samarinda Rp3,5 Miliar Raib, Pelajari Tips Aman Menabung
Merdeka.com - Uang nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur senilai Rp3,5 miliar raib dan hanya menyisakan Rp490 ribu. Korban adalah M Asan Ali, pedagang pasar ikan.
Dia memiliki dua rekening. Di rekening pertama, dia mulai menabung tahun 2004. Kemudian membuka rekening kedua di kisaran tahun 2014-2015. Selama jadi nasabah BNI, dalam penyetoran dana, Asan selalu dibantu customer service BNI berinisial DEK.
Di rekening pertama, Asan memegang buku tabungan dan kartu ATM. Sementara di rekening kedua, Asan hanya memegang kartu ATM. Sedangkan buku tabungan dipegang DEK.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Uang apa yang hilang di Lamongan? Korban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Tidak disangka pada 28 Oktober 2020, saat Asan melakukan pengecekan saldo dari rekening pertama yang dia buka tahun 2004, dananya hanya tersisa Rp 490 ribu. Kartu ATM di rekening kedua bahkan saldo nol rupiah. Asan menangis saat itu karena uang itu hasil jerih payahnya.
Asan menelusuri dananya, dan diketahui diduga disalahgunakan DEK. Dia meminta DEK mengembalikannya, setelah Asan komplain ke BNI Cabang Utama Samarinda di Jalan Pulau Sebatik.
Menanggapi persoalan ini, BNI Cabang Samarinda melalui kuasa hukum Agus Amri membenarkan Asan Ali adalah nasabahnya. Asan memang melapor ke BNI karena ada aktivitas di rekeningnya tidak sebagaimana mestinya. BNI melakukan investigasi dan audit internal independen terkait komplain Asan Ali.
"Dari basis data dan sistem kami, kami menemukan oknum pegawai yang mana sekarang sedang dalam proses hukum di pengadilan," kata Amri saat penjelasan resmi di Hotel Ibis Jalan Mulawarman, Samarinda, Kamis (31/3).
DEK adalah pegawai BNI sejak 2014 dan bertugas di front liner. DEK telah diberhentikan segera setelah BNI melapor ke Polda Kaltim sekitar awal 2021. Di mana, seiring laporan itu, DEK telah diberhentikan secara hubungan industrial. DEK kini sedang dalam persidangan pengadilan di Samarinda.
"Semua normal by sistem kami yang dilakukan oknum itu kelihatan natural sekali. Nasabah punya ATM, itu bank tidak akan tahu dana ditarik oleh nasabah atau orang lain. Karena ada disclaimer, bank tidak bertanggung jawab penyalahgunaan ATM, PIN adalah kerahasiaan nasabah. Sistem berjalan alamiah sampai yang bersangkutan (Asan Ali) datang komplain," ungkap Amri.
Ada sejumlah upaya yang bisa dipelajari untuk aman dalam menabung. Berikut rangkuman merdeka.com.
1. Pahami Arah Bisnis dan Prosedur Bank
Ekonom sekaligus Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, membagikan sejumlah tips kiat menyimpan uang di bank yang aman. Pertama, masyarakat diminta memahami mengenai arah bisnis bank juga prosedur yang berlaku di tiap-tiap bank.
"Nasabah bank hendaknya paham mengenai bisnis bank dan juga prosedur di bank. Jadi bisa menghindari kejadian-kejadian yang bisa merugikan dirinya," ujar dia saat dihubungi merdeka.com.
Piter mengatakan, pemahaman nasabah tersebut penting untuk mendeteksi lebih awal apabila terjadi hal yang mencurigakan atau melanggar prosedur. Alhasil keamanan uang nasabah menjadi lebih terjamin.
2. Cek Saldo secara Berkala
Nasabah harus lebih proaktif untuk memeriksa jumlah atau saldo tabungan secara berkala.
Langkah preventif ini dimaksudkan untuk menghindari kasus pembobolan uang yang disimpan.
"Jadi, paling tidak satu bulan sekali usahakan mencetak buku tabungan atau memeriksa saldo berkala," imbuh dia.
3. Berani Melapor
Nasabah didorong untuk lebih berani melaporkan pada lembaga yang berwenang apabila menemukan adanya suatu kejanggalan.
Misalnya ke kantor pusat bank atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator.
"Khususnya jika merasa adanya transaksi yang mencurigakan ataupun prosedur bank yang salah," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu tersebut rupanya korban kebakaran Pasar Kliwon, Solo.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menukar sebagian uang rusak milik Hasanudin (63) akibat tragedi kebakaran yang terjadi di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku memanfaatkan kelalaian nasabah untuk mencuri duit mereka. Bagaimana modusnya ya?
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil menguras ATM korban setelah berhasil menukar kartu.
Baca SelengkapnyaAhmad Arif Ridwan Nuwloh pelaku pembunuhan mayat dalam koper
Baca Selengkapnya"Uangnya kebakaran, rumahnya kebakaran, uangnya hangus semua," ucapnya.
Baca SelengkapnyaPolda Aceh menangkap seorang karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) inisial AD, 30 tahun. Dia menguras deposito nasabah mencapai Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaTas berisi uang Rp450 juta hasil jual tanah yang baru saja diambil dari bank lenyap dibawa kabur pelaku
Baca SelengkapnyaBank Indonesia memastikan uang itu asli dan bisa ditukarkan dengan uang baru meski terbelah dua.
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca Selengkapnya