Uang Rp 28 juta penumpang Lion Air hilang di Bandara Hang Nadim
Merdeka.com - Nasib nahas dialami penumpang Lion Air bernama Noferia Nazara Ambukha (34). Ia kehilangan uang Rp 28 juta yang dibawanya dari kampung halaman menuju Batam.
Kejadian itu berawal ketika Noferia bersama kedua orang tuanya berangkat dari kampung halamannya di Desa Banua Gea Kecamatan Tuhembenua, melalui Bandara Binaka Gunung Sitoli, Nias, Sumut, Senin (2/10). Petugas Lion Air di Bandara Binaka kemudian meminta tas dibawa Noferia dimasukkan ke dalam bagasi.
"Saat itu korban keberatan karena ada barang berharga di dalam tasnya dan petugas Lion mengatakan aman sampai tujuan Batam," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rikwanto dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (6/10).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Uang apa yang hilang di Lamongan? Korban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya aset? 'Aku sudah kehilangan jejak uangku. Aku sama sekali tidak tahu ke mana perginya sisa aset yang ada, dan bisa dihitung dengan jari, tinggal dua meskipun salah satunya sudah terjual. Di Jakarta ada dua, satu sudah dijual, sedangkan di Malang masih tersisa satu. Intinya, saat ini aku harus memulai semuanya dari awal lagi,' tegasnya.
Noferia kemudian naik maskapai Wings Air menuju Batam pukul 07.00 WIB. Kemudian transit di bandara Internasional Kualanamu Deliserdang atau sekira pukul 09.00 WIB.
"Setelah sampai di Kualamo menuju Batam, korban menanyakan tasnya kepada penumpang transit ke Batam, dan mengatakan barang bagasinya di ambil di Bandara Batam," ujar Rikwanto.
Tepat pukul 14.00 WIB, Noferia kembali melanjutkan perjalanan menuju Batam menggunakan pesawat Lion Air JT 988 dan tiba di Batam satu jam kemudian. Setelah itu Noferia mengambil barangnya di bagasi nomor 1 tempat kedatangan Bandara Hang Nadim.
"Ternyata uang di dalam tasnya sebesar Rp 28 juta telah hilang," kata Rikwanto.
Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bandara Hang Nadim. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini dengan mengamankan barang bukti berupa sebuah tas ransel warna hitam dengan label bagasi Wins Air 0513-IW-31-54-95 dan sebuah boarding pass Lion Air atas nama korban.
Pihak Lion Air membenarkan telah menerima laporan salah satu penumpang mengalami kehilangan uang. Pihak Lion Air saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut.
"Kita terima laporannya kita telusuri," kata Direktur Utama Lion Air Edward Sirait saat dihubungi merdeka.com, Jumat (6/10) malam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang berharga tersebut, yakni satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang USD 300 dan uang SGD 300.
Baca SelengkapnyaJangan panik ketika kehilangan barang di bandara, tips ini bisa dilakukan sebagai solusinya.
Baca SelengkapnyaPenumpang maskapai penerbangan Nam Air Giovani mengeluhkan sejumlah barang bawaan yang hilang setelah disimpan di bagasi.
Baca SelengkapnyaBagasi yang sudah terdaftar baru bisa diambil setelah Anda mendarat di lokasi tujuan. Bagasi akan muncul melalui conveyor.
Baca SelengkapnyaAda sepasang sepatu hilang hanya tinggal kotaknya saja
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaKehilangan iPad, penumpang ini ingin mengecek CCTV namun terkendala proses yang panjang dari pihak KAI.
Baca SelengkapnyaHendry Lie, pendiri maskapai Sriwijaya Air ditangkap Kejaksaan Agung di Bandara Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca Selengkapnya