Ujang tewas saat kelelahan menolong korban perahu terbalik
Merdeka.com - Niat baik Ujang untuk menyelamatkan para penumpang perahu tambang yang terbalik di Sungai Brantas, perbatasan Sidoarjo-Gresik, justru berakhir tragis. Pria berusia 53 tahun itu terseret derasnya arus sungai hingga tewas. Ujang diduga kelelahan saat menolong para korban, Kamis (13/4).
"Dari keterangan sejumlah saksi, korban (Ujang) kelelahan saat berenang menolong para korban, mungkin karena faktor usia," terang salah satu anggota Polsek Balongbendo, jajaran Polresta Sidoarjo Aiptu Mashari kepada merdeka.com, Kamis (13/4).
Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, korban saat itu tidak sedang menarik perahu tambangnya bersama dua kru rekannya yakni Didin dan Supriadi. Korban sedang memperbaiki sandaran perahu di tepi sungai.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Saat memperbaiki perahu, tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong. Spontan dia menyeburkan diri berusaha menolong.
"Melihat perahu terguling dan para penumpang berteriak minta tolong, korban langsung terjun ke sungai berusaha menyelamatkan penumpang. Namun justru malah ikut jadi korban," jelasnya.
Sedangkan dua kru itu selamat karena keduanya bisa berenang. "Keduanya (Didin dan Supriyadi) sekarang ada di Mapolsek Balongbendo sedang dimintai keterangan," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perahu tambang yang berangkat dari Sungai Brantas, Desa Serbo, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menyeberang ke Dusun Grompol, Desa Sumberawan, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terbalik.
Perahu membawa tujuh motor dan 12 penumpang. Tim SAR telah menemukan delapan korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca Selengkapnya