Update Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya, Tersangka jadi 4 Orang
Keempat tersangka berinisial, JBT (45), HT (25), VS (25) dan MN (50).
Video kawin tangkap ini viral di media sosial.
Update Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya, Tersangka jadi 4 Orang
Penyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus kawin paksa di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Sabtu (9/9).
Keempat tersangka berinisial, JBT (45), HT (25), VS (25) dan MN (50). "Iya ada empat orang yang kita sudah tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan.
Menurutnya, sebelum penetapan tersangka, penyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya telah menaikkan status kasus itu dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
"Itu Jumat (8/9) kemarin tahap penyelidikan. Dan hari naik ke sidik sekaligus jadi tersangka,"
ungkap Sigit Harimbawan.
Sigit Harimbawan mengungkapkan, para pelaku yang sudah diamankan di Polres Sumba Barat Daya itu dijerat dengan Pasal 328 KUHP sub Pasal 333 KUHP Junto Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP dan pasal 10 Undang-undang nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
"Kami menyimpulkan bahwa para pelaku terbukti melakukan penculikan sehingga diberikan ancaman sembilan tahun penjara sesuai pasal yang diterapkan,"
jelas dia.
Sebelumnya, aksi kawin tangkap kembali terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kali ini di Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dan videonya viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan seorang wanita sedang berdiri di samping satu unit motor bersama temannya di pinggir jalan.
Tiba-tiba datang sekelompok pria langsung menangkap wanita itu dan diangkut ke sebuah mobil pikap.
Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan membenarkan kejadian viral itu. "Benar, dugaan kawin tangkap itu terjadi di wilayah hukum Polres Sumba Barat Daya," jelasnya kepada wartawan, Kamis (7/9) malam.
Menurutnya, dia langsung memerintahkan personal ke lokasi kejadian. "Kami langsung menurunkan tim ke lokasi kejadian mengecek informasi tersebut," tutup Sigit Harimbawan.