Usai rusuh deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, polisi kumpulkan Banser dan FPI
Merdeka.com - Agar Kota Pahlawan tetap kondusif pascarusuh Deklarasi #2019GantiPresiden, Minggu lalu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan panggil semua pimpinan GP Ansor dan Front Pembela Islam (FPI) untuk menggelar mediasi, Rabu (29/8).
Mediasi digelar tertutup di Ruang M Yasin, Mapolrestabes Surabaya. Di rapat yang berlangsung lebih dari satu jam, mulai pukul 11.00-12.30 WIB, itu juga dihadiri Wali Kota Tri Rismaharini. Termasuk seluruh Forkopinda Surabaya.
Sayangnya Risma enggan memberi komentar terkait pertemuan tersebut. "Jangan saya, biar Pak Rudi (Kapolrestabes Surabaya) saja," elak Risma usai pertemuan.
-
Kapan Presiden Prabowo memanggil ketua umum partai? Seperti diketahui, hari ini Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta.
-
Siapa yang ikut membantu Kapolresta Pekanbaru mensosialisasikan Pemilu Damai? Jeki menjelaskan Bawaslu yang hadir turut menjelaskan soal proses singkat tentang persiapan Pemilu.
-
Siapa yang serukan pemilu damai? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Siapa yang hadir dalam deklarasi kampanye damai di Kota Tua? Seluruh Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta hadir termasuk Pramono Anung-Rano Karno.
-
Kenapa Presiden Jokowi sebut kunjungan Paus Fransiskus sebagai upaya perdamaian? Presiden Jokowi mengatakan kunjungan Paus Fransiskus menjadi upaya perdamaian, di tengah konflik dunia.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Sementara Rudi mengatakan, tujuan dari pertemuan hari ini bersama Wali Kota Risma; Ketua GP Ansor sekaligus Komandan Banser Surabaya, M Faridz Afif; Sekertaris FPI Jawa Timur, Ustaz M Khoirudin; serta Forkopinda adalah menyelesaikan semua masalah. "Tujuannya tabayun," kata Rudi.
Hasil dari mediasi, lanjutnya, bahwa semua pihak telah sepakat untuk tetap menjaga kondisi Surabaya, aman, nyaman dan tentram pascarusuh Deklarasi #GantiPresiden di Tugu Pahlawan.
"Bahkan kedua belah pihak juga sepakat tidak ada lagi bentrok fisik maupun ujaran kebencian melalui media sosial," ucap Rudi.
Menurutnya, Kota Suarabaya adalah kota yang multi etnis dan selalu menghargai perbedaan. Semua persoalan selalu diselesaikan dengan kepala dingin dan musyawarah.
"Inilah Surabaya yang bisa dijadikan roll model. Kami, Surabaya mencintai kedamaian. Kami sepakat jogo Suroboyo, kita ciptakan Surabaya yang aman dan kondusif," tegasnya.
Konflik Banser vs FPI selesai
Di tempat sama, Ustaz M Khoirudin menyebut, bahwa ketegangan antara Banser dan FPI sudah selesai. "Karena secara lisan semuanya sudah minta maaf. Secara tertulis juga sudah. Intinya kita sama-sama jogo Suroboyo," ucap Khoirudin.
Pun begitu dengan Afif yang menyebut bahwa kedua belah pihak sepakat menyelesaikan semua persoalan secara internal. "Sehingga sudah tidak ada lagi konflik berkepanjangan," tandas Afif.
Seperti diketahui, Deklarasi #GantiPresiden di Monumen Tugu Pahlawan memang berhasil dibubarkan. Tapi di Jalan Indrapura, atau tepatnya di halaman Masjid Kemayoran terjadi ketegangan antara massa pro deklarasi dengan yang anti deklarasi, termasuk Banser.
Bahkan sempat terjadi adu fisik antara kedua belah pihak hingga berlangsung sekitar lebih dari satu jam, hingga massa aksi bubar meninggalkan lokasi.
Konflik belum selesai di lokasi. Kali ini dipicu oleh video unggahan musisi Ahmad Dhani Parasetya yang tidak bisa hadir di lokasi deklarasi tersebut. Penyebabnya, suami Mulan Jameela ini tertahan di Hotel Majapahit tempatnya menginap karena didemo massa.
Dalam video itu, Dhani menyebut massa yang mendemonya idiot. "Yang demo ini, yang membela penguasa, lak lucu ah, lucu ah, gitu. Ini idiot-idiot, idiot-idiot ini. Mendemo, mendemo orang yang gak berkuasa," kata suami Mulan Jameela waktu itu langsung ditanggapi spontan oleh Ferry Irawan dengan kalimat, "Banser idiot!"
Ucapan Ferry yang diketahui eks-anggota FPI ini, kemudian memicu kemarahan Ansor dan Banser. Ferry menjadi orang yang paling dicari di Kota Pahlawan. Hingga akhirnya pada Selasa kemarin dia mengunggah video permintaan maafnya, atas perkataan idiot kepada Banser.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca SelengkapnyaSusatyo menerangkan, pada operasi mantapbrata untuk pengamanan Capres-Cawapres akan dikerahkan oleh personel ring satu alias personel Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaAksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) berlangsung ricuh. Dua kubu massa saling melempar batu dan botol air.
Baca Selengkapnya