Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memenuhi panggilan Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai saksi kasus mafia minyak goreng. Politikus Golkar itu diperiksa selama 12 jam.
Usai melakukan pemeriksaan, Airlangga bergegas meninggalkan Kejagung sekitar pukul 21.05 WIB.
Sempat terjadi dorong-dorongan antara pengawal dengan wartawan yang masih mencoba meminta keterangan dari Airlangga.
Saat mendekati mobil, terdengar teriakan ancaman dari salah satu pengawal Airlangga. Bahkan, dia sempat mengancam akan menembak wartawan yang mencoba meminta informasi dari Airlangga. Usai Airlangga Hartarto memasuki kendaraannya, mobil rombongan belakang mendesak kerumunan hingga sebagian wartawan terdorong. Emosi dan cekcok terjadi, hingga saling melontarkan makian dan kata-kata kasar.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto memberikan klarifikasi. Dia mengatakan bahwa tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak. Haryo menambahkan protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, ia menyebutkan protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memenuhi panggilan Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai saksi kasus mafia minyak goreng.