Viral, Guru Olahraga Cukur Rambut Murid SMP dengan Model seperti Badut
Dirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
Irma merasa rambut anaknya masih terhitung pendek
Viral, Guru Olahraga Cukur Rambut Murid SMP dengan Model seperti Badut
Media sosial lagi-lagi dihebohkan dengan aksi guru olahraga di SMP Negeri 1 Sianjur Mula Mula, Samosir, yang mencukur rambut 8 siswanya dengan model rambut badut atau botak tengah. Aksi itu dilakukan sang guru dengan tujuan memberikan hukuman ke para siswanya.
Dalam video yang telah beredar di dunia maya itu, orangtua dari salah satu bocah tersebut, Irma Manalu memperlihatkan dengan jelas potongan rambut yang telah dicukur oleh guru.
Dirinya terdengar tidak terima atas perlakuan yang diterima anaknya.
"Kelewatan kau guru ya," katanya dalam video yang beredar beberapa waktu lalu.
Irma mengungkapkan, dirinya baru saja memangkas rambut anaknya 1 bulan yang lalu. Jadi, Irma merasa rambut anaknya masih terhitung pendek dan tidak sepantasnya seorang guru memberi hukuman seperti itu.
"Belum melewati telinga, menurut saya masih batas wajar karena baru 1 bulan saya pangkas” ujar Irma kepada reporter liputan6.com, Rabu (6/9).
Lebih lanjut, Irma juga menanyakan langsung kepada anaknya terkait peringatan awal yang mungkin diberikan oleh sang guru. Namun faktanya tidak ada peringatan sama sekali sebelumnya.
"Ini enggak ada peringatan sama sekali," ungkapnya.
Sebagai seorang ibu, Irma juga ikut kasihan dan merasa sedih melihat perlakuan tidak seonoh yang diterima anaknya. Dirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
"Jadi bahan tertawaan teman-temannya juga kalo akhirnya botak," katanya seraya melanjutkan.
"Siapa yang ga sedih kalua anak kita dibuat seperti itu."
Peristiwa itu pada akhirnya juga mengundang perhatian warganet. Tidak sedikit yang merasa bahwa tindakan mencukur rambut botak tengah yang dilakukan seorang guru kepada muridnya kelewat batas.
"Kalau ini sih sudah keterlaluan menurut saya, tindakan membully oleh guru membuat mental anak jadi down, perlu di usut," tulis salah satu warga net di kolom komentar.
"Wah kacau ini, bukan membina malah merusak mental siswa," saut warga net lainnya.
Sampai saat ini, belum ada kabar atas penindaklanjutan dari pihak sekolah maupun guru terkait masalah tersebut.
Reporter magang: Nayla Shabrina