Viral Pemotor Bawa 8 Anjing Hidup dalam Karung Diduga Bakal Dijagal, Pecinta Hewan Langsung Lapor Polisi
Tim Animal Hopes Shelter Indonesia yang melihat kejadian tersebut sempat memberhentikan pria itu. Namun pria itu tidak menggubris.

Warganet dihebohkan viralnya video seorang pemotor di Palembang membawa delapan ekor anjing hidup dalam karung. Animal Hopes Shelter Indonesia melapor ke polisi karena ada dugaan hewan itu bakal dijagal.
Video itu viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @animals_hopeshelterindonesia. Dalam video, perekam yang juga anggota organisasi pecinta hewan, melihat pemotor pria membawa delapan ekor anjing dalam karung yang melintas di sekitar Jalan Kolonel Haji Barlian Palembang.
Tim Animal Hopes Shelter Indonesia yang melihat kejadian tersebut sempat memberhentikan pria itu. Namun pria itu tidak menggubris dan tetap melanjutkan perjalanan dengan membawa anjing itu.
Lalu tim membuntuti sepeda motor yang membawa anjing sampai ke Jalan By Pas Terminal Alang-Alang Lebar Palembang masuk ke lorong sempit sehingga tim kesulitan untuk mengejarnya dengan mobil.
"Pria itu dipergoki membawa anjing delapam ekor yang masih hidup pakai motor, diberhentikan tidak mau," ungkap Founding Fathers Animal Hopes Shelter Indonesia Christian Joshua Pale, Senin (27/1).
Christian menyebut kasus ini telah dilaporkan ke Polda Sumsel. Dia menduga anjing-anjing itu akan dijagal untuk dikonsumsi karena pemotor enggan menjelaskan alasan membawanya.
"Itu terlihat dari kondisi anjing mulutnya diikat, begitu juga dengan keempat kakinya juga diikat dan dimasukkan ke dalam karung. Ini lazim dilakukan orang-orang yang akan menjagal anjing yang sering ditemukan tim kami," kata Christian.
Christian menduga ada pengepul daging anjing di Palembang untuk dikonsumsi. Padahal anjing bukanlah hewan ternak yang bisa dikonsumsi karena hewan itu rentan terkena rabies yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan juga disebutkan daging anjing tidak termasuk dalam makanan konsumsi ini karena daging anjing bukan merupakan produk peternakan atau kehutanan.
"Ada indikasi anjing ini akan dibawa ke tempat pengepul penjagalan kemudian dipotong yang akan dijadikan masakan olahan untuk konsumen yang memakan daging anjing," kata Christian.
Kepala Siaga III SPKT Polda Sumsel Kompol Syaiful membenarkan bahwa laporan dengan nomor LP/B/115/I/2025/SPKT/POLDA SUMATERA SELATAN telah diterima. Laporan tersebut akan langsung ditindaklanjuti oleh petugas.
"Laporannya sudah kami terima, selanjutnya kami limpahkan ke penyidim Ditreskrimum Polda Sumsel," kata Syaiful.