Wali Kota Semarang Buka Suara Usai Mutasi Camat Gajahmungkur Diduga Gara-Gara Nasi Goreng
Camat Gajahmungkur Adhe Bhakti dimutasi menjadi Sekretaris Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang.
Wali Kota Semarang membantah anggapan merotasi pejabat karena alasan suka atau tidak suka.
Wali Kota Semarang Buka Suara Usai Mutasi Camat Gajahmungkur Diduga Gara-Gara Nasi Goreng
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu buka suara usai memutasi 349 pejabat. Salah satu pejabat yang dimutasi ialah Camat Gajahmungkur Adhe Bhakti Ariawan. Adhe Bhakti diduga dimutasi gara-gara menyindir program nasi goreng melalui media sosial. Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang biasa disapa Mbak Ita mengaku memutasi ratusan pejabat untuk menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Kader PDIP ini membantah anggapan merotasi pejabat karena alasan suka atau tidak suka.
"Jadi pelantikan ini membutuhkan waktu berbulan-bulan, bagaimana menempatkan teman-teman di tempat yang sesuai. Right man on the right place. Tidak ada like and dislike, saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya,”
kata Ita di Semarang, Rabu (3/8).
merdeka.com
Camat Gajahmungkur Adhe Bhakti dimutasi menjadi Sekretaris Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang. Adhe Bhakti enggan menanggapi dugaan dirinya dimutasi karena konten nasi goreng. "Kalau pertanyaanya ada hubunganya atau tidak dengan mengeritik nasi goreng bu Ita, mungkin ada yang menghubung-hubungkan netizen. Tapi bukan saya pastinya yang menghubung-hubungkan. Menyamakan persepsi tiap orang. Kalau ada yang tersindir dan sebagainya itu subjektif," kata Adhe di kantor Damkar Kota Semarang, Rabu (3/8).
Selama menjabat sebagai Camat Gajahmungkur, Adhe Bhakti mengaku selalu menjalankan program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Bahkan menurutnya, program nasi goreng Mbak Ita juga bagus.
"Nasi goreng tiap malam di perempatan ada. Menjadi makanan yang dicari juga saat lapar. Kalau saya sukanya nasi ruwet, makan nasi dan mienya. Tapi bagus program nasi goreng Mbak Ita, apalagi untuk mengenalkan Walikota kita juga ke masyarakat,"
jelas Adhe Bhakti.
merdeka.com
Adhe Bhakti mengungkap alasan kerap menyinggung nasi goreng di media sosial. Dia menceritakan, momen itu hanya terjadi secara kebetulan. "Cerita konten itu, hari Minggu malam kita lagi syuting-syuting video sama warga. Karena warga tahu saya sering bikin konten video, dimintai tolong beberapa RT buat edit video, dan kebetulan menunya nasi goreng," jelas Ade. Pada malam itu sebelum istirahat, Adhe Bhakti mengaku kedatangan seorang teman. Sang teman membawa nasi goreng.
"Teman datang bawa nasi goreng. Apa salahnya saya omong lah sego goreng meneh i (lah, sego goreng lagi). Karena setengah hari nasi goreng semua, pas makam malam nasi goreng lagi," jelas Adhe Bhakti.
Meski demikian, Adhe Bhakti membenarkan kontennya ada kaitan dengan program nasi goreng wali kota Semarang yang digencarkan untuk menyambut HUT RI ke-78.
"Ya pasti ada kaitanya. Karena sore habis ambil gambar dari warga tetangga masak nasi goreng," terangnya.
Heboh di media sosial Adhe Bhakti dicopot Camat Gajahmungkur karena menyindir program nasi goreng. Netizen pun nampak tak segan-segan menggeruduk postingan Instagram Wali Kota Semarang @mbakitasmg. Terlihat dalam unggahan terbaru wali kota yang tengah mendampingi Ketua Umum (Ketum) PDIP, Puan Maharani, kolom komentarnya banyak bertebaran penilaian netizen yang menganggap keputusan merotasi Adhe Bhakti kurang tepat. "Camat dicopot (mutasi) gara-gara nasigoreng. Lucu-lucu," tulis komentar akun @kevibsambow.