Wanita Bantul Dibunuh Pacar karena Bakso Gosong, Pelaku Sebut Korban Tempramen: Saya Dipukul Sapu 5 Kali
Puncak kemarahan MRR pada sang kekasih ini terjadi pada 24 September 2024 lalu.

Wanita Dibunuh Pacar karena Bakso Gosong, Pemuda Bantul Sebut Korban Tempramen: Saya Dipukul Sapu 5 Kali
Seorang pria asal Kretek, Kabupaten Bantul berinisial MRR (24) tega membunuh pacarnya Enggal Dika Puspita (23).
Dia juga nekat menyimpan sang kekasih selama beberapa bulan hingga menjadi kerangka. MRR menyimpan kerangka itu di dalam kamar tidurnya.
MRR mengaku dirinya sudah mengenal Enggal sejak tahun 2019 lalu. Keduanya pun kemudian berpacaran dan menjalin asmara.
Pelaku Mengaku Kerap Dapat Kekerasan Fisik
MRR mengaku tega membunuh karena kesal pada sosok sang kekasih yang dinilainya temperamen dan kerap melakukan kekerasan fisik padanya. Puncak kemarahan MRR pada sang kekasih ini terjadi pada 24 September 2024 lalu.
"Saya tidak bisa menahan emosi karena saya dipukul dengan sapu lima kali. Terus saya cekik. Mungkin karena emosi saya meluap-luap sehingga saya tidak bisa berpikir jernih yang ada saya melampiaskan emosi dan malah jadi seperti ini," kata MRR, Selasa (25/3).
"Kalau misal ditanya masih sayang atau tidak? Ya memang waktu itu saya masih sayang. Akan tetapi saya tidak kuat dengan temperamen korban itu," sambung MRR.
Usai membunuh korbannya, MRR lalu menyimpan jenazah korban di salah satu kamar kontrakannya di daerah Manding, Bantul. Jenazah itu disimpan hingga menyisakan kerangka saja.
Setelahnya, MRR sempat membawa kerangka ini ke salah satu wisma di daerah Kaliurang, Sleman untuk dicuci dan dibersihkan agar baunya hilang. Setelahnya kerangka ini dibawa MRR pulang dan disimpan di dalam kamarnya.
MRR menceritakan saat itu dirinya sempat berniat untuk menguburkan kerangka korban. Hanya saja, MRR bingung akan menguburkannya di mana.
"Jujur, waktu awal saya membuka kembali kamar itu kan jenazah korban sudah jadi kerangka. Di situ saya kepikiran akan menguburkannya. Tetapi saya tidak punya lahan untuk itu (mengubur). Mungkin kalau pekarangan sebelah rumah ayah masih punya ayah saya, akan saya kubur di situ," urai MRR.
"Tetapi saya masih bingung mau dikubur di mana. Saya putuskan untuk menyimpan sampai saya menemukan tempat yang tepat untuk menguburkan tulang korban," imbuh MRR.
Menyesal Membunuh
MRR mengaku menyesal telah membunuh korbannya. MRR menyebut seandainya dia bisa lebih sabar dan tak emosi, dirinya tentu tidak akan membunuh korbannya.
"Mungkin kalau saya waktu itu lebih sabar sedikit dan memutuskan kabur atau mencari jalan lain tentu tidak akan terjadi seperti itu. Tapi emosi sudah memakan saya," tutur MRR.
MRR menambahkan dirinya ingin meminta maaf kepada keluarga korban atas perbuatannya itu. MRR mengaku dirinya belum sempat bertemu keluarga korban untuk meminta maaf usai membunuh korban.
"Saya mohon maaf. Maaf saya telah melakukan ini. Saya masih sayang Enggal. Saya mohon maaf. Saya mohon maaf," ungkap MRR.