Warga Bogor adang puluhan truk sampah menuju TPA Galuga
Merdeka.com - Puluhan warga dari tiga desa yang tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor kembali mengadang puluhan truk yang mengangkut sampah dari Kota maupun Kabupaten Bogor, Senin (25/01). Akibatnya ratusan ton sampah menumpuk di sejumlah tempat pembuangan sementara dan di dump truk yang terparkir di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor.
Ratusan warga dari berbagai organisasi massa (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Bogor Barat itu, melakukan aksi di Jalan Raya Dramaga-Leuwiliang, tepatnya di depan Kampus IPB Dramaga. Mereka memberhentikan setiap truk pengangkut sampah mulai pukul 09.00 WIB. Truk tersebut diminta berputar kembali tepat di bundaran gerbang kampus IPB.
Sehingga armada truk sampah dari Kota dan Kabupaten Bogor sebagian memarkirkan kendaraan di Jalan Raya Paledang, Bogor Tengah, atau halaman DKP Kota Bogor, kemudian di Jalan Raya Bubulak, Bogor Barat dan di Kantor DKP Kabupaten Bogor.
-
Kenapa truk sampah membuang sampah di kebun? 'Kemungkinan armada yang sama dan kebunku kurang lebih tiga armada. Gimana cara buang sampah itu min,' kata pemilik kebun seperti dikutip Instagram @merapi_uncover dalam sebuah video yang diunggah pada Selasa malam (7/5).
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
"Kami dengan tegas menolak daerah kami dijadikan TPAS Galuga. Bukannya masa kontrak atau beroperasinya TPAS Galuga, sudah habis. Ini kenapa masih ada saja truk mengangkut sampah melintas. Yang jelas pemerintah harus merelokasi," kata Ketua Umum LSM Korek, Roberto, Senin (25/01).
Lebih lanjut dia menegaskan, keberadaan TPAS Galuga sudah sangat merugikan masyarakat. Terlebih bau busuk saat truk sampang lalu lalang. "Sudah ada perintah untuk ditutup, tapi belum ditutup juga. Kami akan laporkan ke Mahkamah Agung, dan tingkat dewan kami minta ikut campur," tegasnya.
Meski mendapat pengawalan ketat dari petugas TNI dan Polri, aksi tersebut berlangsung hingga pukul 16.00 WIB. Aparat yang diturunkan sekitar 114 anggota Satuan Sabhara Polres Bogor dan 10 anggota Koramil TNI AD tak bisa berbuat banyak, sehingga para pendemo tetap menghadang truk sampah.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat dikonfirmasi mengaku pihaknya hingga pukul 17.13 WIB masih bernegosiasi dengan perwakilan warga yang melakukan aksi sweeping terhadap truk pengangkut sampah.
"Kita masih komunikasi dengan Korek, untuk minta supaya sampah bisa masuk dulu, sambil menunggu kesepakatan dalam pertemuan dengan Pemkab Bogor," ujar Bima.
Lebih lanjut dia menjelaskan, terkait masa kontrak dengan Pemkab Bogor selaku pemilik lahan TPAS Galuga, pihaknya enggan berkomentar banyak karena keputusannya baru akan diketahui dan disepakati, Selasa (26/01).
"Besok pagi jam 9 ada pertemuan di pendopo (rumah dinas) Bupati Bogor," ujarnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, awal Januari atau dua pekan lalu ratusan warga yang tergabung dalam berbagai ormas melakukan aksi serupa. Akibatnya puluhan truk sampah selama dua hari menumpuk di Kota Bogor, hingga menimbulkan bau tak sedap di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor, karena memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi saling lempar kantong sampah ini terjadi di Lapangan Karang, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta pada Selasa (1/8).
Baca SelengkapnyaMau tak mau, warga bolak balik membersihkan area jalan yang kerap dijadian pengendara sebagai tempat pembuangan sampah liar.
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaKepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaPuluhan truk sampah terpaksa antre untuk memasuki TPA Cipayung, Depok. Para sopir harus menunggu berjam-jam sebelum bisa membuang sampah yang diangkutnya.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaLalu lintas truk angkutan material proyek pembangunan di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang memicu kemarahan warga.
Baca SelengkapnyaTPA liar seluas 3,7 hektare yang beroperasi sejak 2009 ini memicu protes warga.
Baca Selengkapnya