Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Depok menjerit, listrik komplek perumahan diputus pengembang

Warga Depok menjerit, listrik komplek perumahan diputus pengembang warga perumahan Aruba Residence Depok. ©2018 Merdeka.com/nur fauziah

Merdeka.com - Aliran listrik sejumlah rumah di Komplek Aruba Residence, Kecamatan Pancoran Mas, Depok diputus secara sepihak oleh developer. Pemutusan aliran listrik itu sudah terjadi sejak 10 hari lalu. Pasalnya, sejumlah rumah di komplek tersebut menolak membayar iuran pengelolaan Lingkungan (IPL).

"Kenapa kita tidak membayar iuran tersebut, karena ada beberapa aturan manajemen pengembang, yang sebetulnya bukan menjadi tanggungan kami," kata Fid Addison, salah satu warga, Minggu (23/9).

Sebagai bentuk simpati, pada Sabtu (22/9) malam puluhan warga pun menggelar aksi menyalakan lilin. Isak tangis mewarnai aksi tersebut karena mereka sudah 10 hari tidak mendapatkan pasokan listrik.

"Kami butuh listrik, sudah 10 hari seperti ini anak-anak kami mau ujian," kata salah seorang warga yang listrik rumahnya dipadamkan.

Warga mengaku tak tahu harus mengeluh kemana. Mereka sangat memerlukan listrik terlebih anak-anak yang kesulitan ketika hendak belajar.

"Tolong nyalakan listrik kami, ada anak mau belajar sampai pakai lampu emergency. Saya minta tolong banget," kata Reny yang rumahnya juga dipadamkan.

Dia menceritakan, dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) rumah dinyatakan bahwa besaran IPL ditentukan setelah terbentuk perhimpunan penghuni. Perhimpunan penghuni dan RT sudah terbentuk dari tahun 2015.

"Namun ternyata besaran IPL tetap mereka yang menentukan, awalnya Rp 200 ribu, kemudian naik kata pengembang tergantung luas rumah jadi warga ada yang harus membayar Rp 400 ribu, Rp 700 ribu sampai satu juta rupiah," ucapnya.

Dia membeberkan, dalam komponen IPL tersebut juga ada beberapa kejanggalan seperti biaya Staff dan prasarana umum yang seharusnya diserahkan kepada pemerintah. Menurutnya, ini adalah bentuk kesewenang-wenangan.

"Mereka memutuskan aliran listrik dan sekarang rencananya mereka juga akan mengambil akses jalan kami," ucap Fid.

Menurutnya, warga komplek tersebut sudah merasa gerah dan lelah dengan kondisi tersebut selama 10 hari mengalami tekanan psikologi. Warga jadi kesulitan beraktivitas tanpa listrik.

"Anak-anak tidak bisa belajar, padahal sebentar lagi mau ujian sekolah. Apalagi di sini, kita nggak pakai PAM, tapi pompa air, kalau enggak ada listrik bagaimana kita mau mandi," ucapnya.

Warga ada yang sudah mengadu pada PLN yang memiliki otoritas pasokan listrik. Selain itu warga juga sudah mengeluh ke Pemerintah Kota Depok agar mendapat perhatian.

"Kami telah membuat laporan polisi bahkan telah meminta mediasi ke DPRD Kota Depok dan Pemkot Depok, kami juga meminta pihak PLN segera menanggapi apa yang dialami oleh kami," kata Herry Setiawan, warga lainnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rumah Kebanjiran, Warga Desa Kohod Demo Proyek PIK 2
Rumah Kebanjiran, Warga Desa Kohod Demo Proyek PIK 2

Mereka melakukan aksi unjuk rasa lantaran pengurugan kali yang dilakukan pihak pengembang membuat ratusan rumah terendam.

Baca Selengkapnya
Penambang Crypto Curi Listrik Marak di Depok, Terbongkar Setelah Warga Mengeluh Sering Mati Lampu
Penambang Crypto Curi Listrik Marak di Depok, Terbongkar Setelah Warga Mengeluh Sering Mati Lampu

Polisi tidak mengusut penambangan crypto, karena belum ada aturannya.

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Cijago Depok, Ini Penyebabnya
Viral Rumah Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Cijago Depok, Ini Penyebabnya

Rumah tersebut berdiri sendirian di tengah pengerjaan proyek tol Tol Cijago seksi 3B.

Baca Selengkapnya
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir

Kampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga

Baca Selengkapnya
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir

Banjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.

Baca Selengkapnya
Protes Puluhan Tahun Tak Direspons, Warga Depok Demo Pabrik Ragi Lantaran Cemari Lingkungan
Protes Puluhan Tahun Tak Direspons, Warga Depok Demo Pabrik Ragi Lantaran Cemari Lingkungan

Sebuah pabrik di Jalan Tole Iskandar, Kecamatan Sukmajaya, Depok didemo warga Kampung Cipayung RW 4, Sukmajaya.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Dugaan Penyebab 120 Rumah Semi Permanen di Penjaringan Jakut Ludes Terbakar
Terungkap, Ini Dugaan Penyebab 120 Rumah Semi Permanen di Penjaringan Jakut Ludes Terbakar

Total ada 120 rumah petak dan 35 lapak yang terbakar.

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Terakhir di Tengah Proyek Tol Cijago Sebelum Dibongkar
Penampakan Rumah Terakhir di Tengah Proyek Tol Cijago Sebelum Dibongkar

Rumah tersebut paling terakhir diratakan karena sebelumnya masih berada di tengah tol dan belum dibongkar terkendala pembebasan lahan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Permukiman Warga di Manggarai, 3.019 Orang Mengungsi
Kebakaran Permukiman Warga di Manggarai, 3.019 Orang Mengungsi

Penyebab kebakaran berasal dari korsleting saat pengisian daya ponsel salah satu rumah warga.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suramnya Rumah Subsidi Jokowi yang Terbengkalai di Cikarang, Bangunan Rusak dan Dipenuhi Semak Belukar
FOTO: Suramnya Rumah Subsidi Jokowi yang Terbengkalai di Cikarang, Bangunan Rusak dan Dipenuhi Semak Belukar

Banyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.

Baca Selengkapnya
Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur
Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur

Kekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara dan Awal Mula Warga Tambun Terusir dari Rumah Sendiri Imbas Pengadilan Salah Gusur
Duduk Perkara dan Awal Mula Warga Tambun Terusir dari Rumah Sendiri Imbas Pengadilan Salah Gusur

Lima rumah warga di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi digusur oleh Pengadilan Negeri Cikarang Kelas II pada Kamis (30/1) lalu.

Baca Selengkapnya