Warga hambat proses evakuasi buaya di Sungai Cileungsi
Merdeka.com - Proses evakuasi terhadap keberadaan tiga ekor buaya yang muncul di perbatasan Sungai Cileungsi-Kali Bekasi terhambat setelah sejumlah warga berbondong-bondong datang ke lokasi.
Anggota Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I Jawa Barat, Aman Sujianam mengatakan, kehadiran warga di sana justru memperlambat proses evakuasi. Hal itu juga dapat mengganggu satwa (buaya) selama proses evakuasi berlangsung.
"Rencana tadi malam mau dilakukan evakuasi kembali. Tapi terhalang dan terganggu dengan banyaknya masyarakat yang datang ke lokasi," katanya, Rabu (10/10).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa fakta setia buaya? Buaya, yang sering dijadikan sebagai simbol seorang playboy, ternyata memiliki fakta yang unik dan berbanding terbalik dari anggapan banyak orang. Hewan ganas ini disebut memiliki sifat setia yang luar biasa.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
Dia menambahkan, hasil monitoringnya bersama petugas gabungan, diketahui ada tiga ekor buaya di perbatasan sungai antara Kabupaten Bogor dengan Kota Bekasi itu. Aman mengungkapkan, dua ekor buaya jenis muara dan satu ekor buaya jenis senyulong.
Sejauh ini, Aman menjelaskan, baru satu ekor buaya jenis muara yang sudah dievakuasi. Buaya itu memiliki panjang 1,3 meter.
"Yang belum kita tahu, sudah berapa lama buaya-buaya itu di sana. Karena nggak ada yang mau ngaku, karena itu (buaya) dilindungi," ujarnya.
Dia pun memastikan, evakuasi terhadap buaya tersebut akan terus dilakukan hingga semuanya tertangkap. "Nangkapnya pun nggak diuber-uber, karena khawatir akan kabur ke tempat lain. Kita pakai setrum, tapi nggak bahaya buat satwa (buaya) itu," pungkas Amran.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca Selengkapnya