Fakta Buaya Setia yang Unik dan Menarik, Tak Seperti Anggapan Banyak Orang
Meskipun sering diartikan sebagai simbol playboy, buaya adalah hewan yang sangat setia. Bukti kesetiaan buaya ini bahkan telah diteliti selama beberapa tahun.
Buaya sebenarnya memiliki sifat setia yang luar biasa, terutama dalam kehidupan bersama keluarga dan kesetiaan terhadap wilayah dan kelompok.
Fakta Buaya Setia yang Unik dan Menarik, Tak Seperti Anggapan Banyak Orang
Buaya, makhluk reptil yang memicu perasaan takut, penasaran, dan kagum, ternyata memiliki sisi yang mengejutkan: kesetiaan pada pasangannya.Meskipun sering diartikan sebagai simbol playboy, buaya adalah hewan yang sangat setia. Bukti kesetiaan buaya ini bahkan telah diteliti selama beberapa tahun.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri fakta buaya setia yang akan merusak anggapan banyak orang tentang konotasi ‘buaya darat’.
Fakta Buaya Setia
Buaya, yang sering dijadikan sebagai simbol seorang playboy, ternyata memiliki fakta yang unik dan berbanding terbalik dari anggapan banyak orang. Hewan ganas ini disebut memiliki sifat setia yang luar biasa.
Berikut adalah beberapa fakta buaya setia yang harus Anda ketahui:
-
Mengapa buaya sangat kuat? Kekuatan luar biasa buaya ini berasal dari otot rahangnya yang sangat besar.
-
Apa yang membuat Ikan Belida unik? Mengutip diskan.kutaibaratkab.go.id, Ikan Belida termasuk ikan yang unik. Bentuknya pipih, dan ada beberapa yang memiliki corak berbentuk bulat di area tubuh dekat dengan siripnya.
-
Kenapa buaya ini dijadikan persembahan? Kait yang ditemukan di dalam perut buaya dan proses pengawetannya mengindikasikan hewan ini sengaja ditangkap di alam liar dan dijadikan persembahan kepada dewa buaya Mesir, Sobek, seperti dilansir Science Alert.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Siapa yang menyembah buaya? Orang Mesir kuno menyembah buaya besar sebagai representasi Sobek, dewa sungai Nil.
Kawin dengan Pasangan yang Sama
Penelitian yang dilakukan oleh Savannah River Ecology Laboratory menemukan bahwa hingga 70 persen buaya betina memilih untuk tetap kawin dengan pasangan yang sama selama bertahun-tahun. Dalam penelitian ini, para ilmuwan mengikuti sekelompok buaya betina dan menganalisis DNA keturunan mereka. Dari 10 ekor buaya betina, tujuh di antaranya ditemukan kembali ke pasangan kawin yang sama, dengan satu betina kawin dengan pasangan yang sama pada tahun 1997, 2002, dan 2005.
Betina yang menentukan pasangan yang cocok untuknya. Setelah memperkenalkan diri dengan gosokan kepala, betina akan berenang menjauh atau mengangkat tubuhnya untuk mendorong proses kawin. Buaya jantan kemudian menunggangi betina dan melanjutkan perkawinan untuk membuahi telur.
Perilaku Kehidupan Bersama
Buaya betina sangat protektif terhadap sarang dan keturunannya. Mereka menjaga telur-telur mereka hingga menetas dan beberapa minggu setelah itu, buaya betina tetap berada di sekitar anak-anaknya, memberikan perlindungan dan perhatian yang tulus.
Kesetiaan Terhadap Wilayah dan Kelompok
Buaya juga memiliki sifat setia terhadap wilayahnya dan anggota kelompoknya. Mereka dengan gigih mempertahankan wilayah mereka dari invasi oleh buaya lain yang mencoba mengambil alih wilayah atau sumber makanan. Dalam hal ini, mereka menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kelompoknya.
Rutinitas dan Kesetiaan
Di alam liar, buaya mengikuti rutinitas tertentu dalam mencari makan dan beristirahat. Mereka cenderung setia pada pola hidup ini selama bertahun-tahun. Kesetiaan terhadap rutinitas membantu mereka bertahan dalam lingkungan yang keras dan berubah-ubah.
Perbandingan dengan Hewan Lain
Buaya tidak hanya setia terhadap pasangannya, tetapi juga terhadap wilayah dan kelompoknya. Hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan tidak hanya menjadi ciri khas manusia, tetapi juga dapat ditemukan dalam berbagai bentuk kehidupan.
Kesetiaan Merawat Anak
Buaya juga menunjukkan kesetiaan dalam merawat anak-anaknya. Setelah betina bertelur, buaya jantan dan betina bekerja sama untuk melindungi dan merawat telur-telur tersebut. Berikut adalah beberapa aspek mengenai peran buaya dalam merawat keturunannya:
- Pembuatan Sarang: Setelah bertelur, betina mencari lokasi yang aman untuk menyimpan telurnya. Dia menggali lubang di tanah atau menggunakan tumpukan dedaunan dan lumpur sebagai sarang. Buaya betina sangat berhati-hati dalam memilih lokasi ini untuk melindungi telur dari predator dan perubahan suhu.
- Pengawasan: Setelah bertelur, betina tetap berada di dekat sarang untuk mengawasi telur-telurnya. Buaya jantan juga berperan dalam menjaga area sekitar sarang agar tetap aman.
- Regulasi Suhu: Buaya betina mengatur suhu sarang dengan menggali atau menutup lubang. Suhu yang tepat mempengaruhi perkembangan embrio. Jika terlalu panas, dia akan menggali lebih dalam untuk mencapai lapisan tanah yang lebih dingin. Jika terlalu dingin, dia akan menutup lubang untuk menjaga suhu.
- Perlindungan: Setelah telur menetas, buaya betina membantu anak-anaknya keluar dari sarang. Dia melindungi mereka dari predator dan membantu mereka berenang ke air. Buaya jantan juga dapat membantu melindungi anak-anaknya.
- Periode Awal: Anak buaya tetap dekat dengan induknya selama beberapa bulan setelah menetas. Mereka mengandalkan induk untuk makanan dan perlindungan. Buaya betina akan mengawasi dan melindungi anak-anaknya hingga mereka cukup mandiri.
Fakta Lainnya tentang Buaya
- Buaya Adalah Reptil Terbesar di Bumi:
Buaya ada sebelum dinosaurus dan bertahan lebih lama. Meskipun tidak sebesar T-Rex, buaya air asin adalah reptil air terbesar di Bumi. Panjang buaya bisa mencapai lebih dari 23 kaki (7 meter) dan berat lebih dari 2.200 pon (1.000 kg).
- Air Mata Buaya:
Buaya benar-benar mengeluarkan air mata, tetapi bukan karena kesedihan. Ketika mereka memakan mangsa, udara yang dipaksa melalui sinus bercampur dengan air mata di kelenjar lakrimal buaya. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang membersihkan mata dan melumasi bagian membran nictitating di permukaan mata buaya.
- Buaya Tertua Hidup 140 Tahun:
Buaya air asin memiliki umur rata-rata 70 tahun, sementara Buaya Nil bisa hidup hingga 100 tahun. Mr Freshie, buaya air tawar di Kebun Binatang Australia, hidup sampai 140 tahun meskipun mengalami luka tembakan yang membuatnya buta dan terluka parah.
- Buaya Tidak Bisa Mengunyah Makanan:
Rahang buaya tidak bisa bergerak ke samping, sehingga mereka tidak bisa menggiling atau mengunyah makanan. Buaya merobek potongan tubuh mangsanya dan menelannya secara utuh. Gigitan buaya merupakan yang terkuat di dunia.
- Habitat dan Kecepatan Berenang:
Buaya hidup di berbagai lingkungan, termasuk sungai, danau, dan lahan basah. Mereka bisa berenang dengan kecepatan hingga 40 km/jam hanya dengan bantuan ekornya yang kuat.
- Kulit Buaya dan Industri Fashion:
Kulit buaya sangat dihargai di industri fashion dan sering digunakan untuk produk mewah. Kulit buaya juga mewakili simbol status bagi orang-orang kaya.