Warga Yogya eks Gafatar punya 2 pilihan: Pulang atau tinggal
Merdeka.com - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mengirim seratus anggota Brimob ke Mempawah, Kalimantan Barat buat menjemput warga Yogya pengikut Gafatar berada di sana. Meski demikian, Polda DIY tidak akan memaksa jika ada warga enggan pulang.
"Yang mau pulang saja, yang enggak mau ya enggak apa-apa tetap di sana," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hudit Wahyudi, kepada wartawan, Kamis (21/1).
Sejauh ini, Hudit menyatakan Polda DIY sudah mengantongi data 50 warga Yogyakarta ada di Mempawah. Namun dia belum memastikan apakah semuanya akan dibawa kembali ke Yogyakarta.
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kenapa warga meninggalkan Kampung Mati? Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Kenapa penduduk kampung mati petir meninggalkan kampung tersebut? Saat itu habis maghrib anak saya mainan marmut tiba-tiba didatangi sosok orang memakai blangkon. Orang itu kakinya tidak menapak di tanah. Orang itu mengajak anak saya keliling-keliling. Tiba-tiba saja dia terbang dan berubah wujud menjadi Mak Lampir,' kata Pak Priyono.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Bagaimana Ganjar pamit dari warga? “Saya mau pamit semoga jenengan sehat kabeh. Semoga buang sampah tidak sembarangan, semoga yang miskin dibantu, yang tidak miskin mau bantu,“ ucap Ganjar.
"Kami sudah koordinasi dengan Polda Kalbar dan pemerintah setempat. Hanya yang mau pulang yang akan kami jemput. Karena memang ada yang tidak mau pulang, ada juga yang mau," ujar Hudit.
Di sisi lain, jumlah laporan orang hilang di Polda DIY semakin bertambah. Terhitung pada Kamis (21/1), orang dilaporkan hilang sudah mencapai 92.
"Dari semua laporan orang hilang, baru lima yang cocok dengan data warga Yogya yang ada di Mempawah," tutup Hudit.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang bule cantik yang ogah pulang ke negara asalnya sampai membuat kedua orang tuanya marah besar.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca Selengkapnya