Waspada, Penyebaran Covid-19 Kluster Keluarga Mulai Terjadi
Merdeka.com - Beragam kluster penyebaran Covid-19 semakin meluas dan mulai menjangkit beragam sektor. Bahkan Perhimpunan Pusat Dokter Paru Indonesia mengakui bila penularan virus corona dalam kluster keluarga mulai marak terjadi, lantaran pengabaian protokol kesehatan di lingkungan keluarga.
"Kluster keluarga ini berarti dalam satu keluarga ada beberapa kasus yang biasanya dimulai dulu dari luar yang dibawa ke keluarga," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr Erlang Samoedro saat konferensi di Graha BNPB Jakarta, Senin (7/9).
Kemudian, Erlan menjelaskan kemungkinan terbawanya virus cukup banyak penyebab mulai dari orang tua yang pergi bekerja ke luar. Kemudian anak-anak yang bebas ke luar rumah lalu tanpa sadar dapat terjangkit dan membawa virus ke dalam keluarga.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Kenapa anak mudah terkena penyakit menular? Anak-anak mudah terserang penyakit menular karena beberapa alasan, antara lain: Sistem imun yang belum sempurna. Anak-anak masih dalam proses membangun sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan berbagai jenis kuman. Sistem imun yang lemah membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus, bakteri, atau parasit.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Siapa yang rentan terkena penyakit menular? Anak-anak lebih mudah tertular penyakit menular karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.
-
Mengapa KDRT bisa menyebar ke anggota keluarga lain? Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang dalam rumah tangga dapat menyebar dan memengaruhi anggota keluarga lainnya. Sebagai contoh, ketika seorang suami menganiaya istri, anak-anak mereka juga berisiko menjadi korban.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Karena sudah dibebaskan jadinya orang beraktivitas seperti biasa dan yang kadang tanpa sadar bahwa dia terinfeksi oleh lingkungan sekitar misalnya dari kantor atau teman atau ketika lagi bersosialisasi," tuturnya.
Akibat besarnya potensi penularan Covid-19 dalam kluster keluarga, Erlang pun mengakui bila dampaknya bisa membuat kapasitas rumah sakit penuh di berbagai daerah.
"Saat ini mungkin banyak rumah sakit yang sudah penuh ya, karena lonjakan kasusnya juga sudah cukup tinggi jadi rata-rata di tempat lain juga sudah mulai penuh," ujarnya.
Saling Perhatikan
Oleh sebab itu, Erlang mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk saling memperhatikan baik kondisi diri sendiri maupun anggota keluarga, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di keluarga.
"Jadi sangat membahayakan untuk keluarga, karena bila terkena kita bawa virus ke dalam rumah. Nah di situ ada anak-anak kecil, orangtua yang berpotensi lebih buruk bila terpapar dan kelompok rentan biasanya ada di dalam keluarga seperti orangtua dan anak-anak bayi balita," jelasnya.
Selain itu, ia pun menyarankan kepada setiap anggota keluarga untuk peka bila ada yang mengalami beberapa gejala-gejala Covid-19 seperti demam, flu, batuk, dan pilek, bahkan diare. Apalagi terdeteksi lakukan kontak erat, alangkah baiknya segera ambil langkah penanganan medis.
"Kalau kita ada tadi gejala-gejala yang tadi kemudian ada kontak atau bepergian ya memang harus diperiksa ya," imbaunya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit infeksi oleh kuman mikroorganisme atau mikrobakterium tuberkolosis, yang umumnya menular melalui droplet atau percikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenularan tuberkulosis (TBC) pada anak bisa dicegah dan diwaspadai oleh orangtua dengan memerhatikan kontak erat yang terjadi di lingkungan rumah.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca Selengkapnya