Waspadai peredaran uang palsu, polisi razia jasa penukaran uang baru
Merdeka.com - Satuan Sabhara Polres Mojokerto Kota merazia jasa penukaran uang pecahan baru yang disediakan oleh sejumlah orang di sepanjang jalan Ahmad Yani, Kota Mojokerto, Jatim, Rabu (7/6). Selain memeriksa uang pecahan baru yang ditawarkan, polisi juga meminta waspada terhadap oknum pengedar uang palsu.
Anggota Sabhara yang dipimpin langsung Kasat Sabhara AKP Heru Purnomo, mendatangi satu persatu orang yang menawarkan jasa penukaran uang pecahan baru. Uang itu diperiksa satu persatu keaslianya dengan diteliti dan diraba. Setelah dipastikan uang yang ditawarkan asli, mereka diperbolehnya menawarkan penukaran uang baru ke masyarakat yang lewat di jalan Ahmad Yani.
Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota AKP Heru Purnomo mengatakan, razia ini digelar untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, terutama menjelang Lebaran. Karena setiap lebaran banyak masyarakat menukar uang pecahan baru untuk berbagi pada sanak saudaranya.
-
Uang Lebaran apa yang dijajakan? Uang yang dijual beragam. Mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga Rp75.000.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
"Jangan sampai momentum seperti ini dimanfaatkan oleh oknum atau pelaku peredaran uang palsu," katanya, Rabu (7/6).
Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, dia mengungkapkan, anggotanya terus melakukan patroli dan pengawasan terhadap jasa penukaran uang pecahan baru. Terutama yang dilakukan oleh orang pribadi.
"Kita terus melakukan pemantauan dan pengawasan. Termasuk terus sosialisasi pada para jasa penukaran uang pecahan baru dan masyarakat, kalau mengetahui ada hal yang mencurigakan supaya segera melapor ke polisi terdekat," jelasnya.
Sementara Riana (30), salah seorang jasa penukaran uang pecahan baru mengatakan, uang baru yang ditawarkan kepada masyarakat mulai pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Uang pecahan baru itu dikemas dalam plastik dengan jumlah Rp 100.000.
"Untuk penukaran uang baru ini, setiap Rp 100.000, ditukar seharga Rp 115.000. Yang Rp 15.000 ini untuk jasa kami," kata Riana.
Hal yang sama dikatakan Aris Siregar, setiap hari uang pecahan baru yang ditawarkan kadang laku, kadang tidak laku sama sekali. Menurutnya, biasanya penukaran uang baru ini ramai mulai H-5 Lebaran.
"Sekarang ini sepi, biasanya penukaran ramai mendekati Lebaran. Sehari penukaran bisa sampai Rp 2 juta rupiah," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaSecara tegas, dia melempar sejumlah pertanyaan. Isinya soal pemalakan, iuran, dan berbagai hal mendasar lainnya.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi mendatangi pasar untuk memantau harga pangan dan mencegah peredaran uang palsu
Baca Selengkapnya