Wedus Gembel Muncul Enam Kali dari Puncak Gunung Merapi
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, mencatat ada guguran awan panas sebanyak enam kali di Gunung Merapi, Minggu (12/3) pagi. Bahkan jarak luncuran awan yang sering disebut wedus gembel itu mencapai maksimum 2.000 meter.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat," kata Kepala Bindang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, Minggu (12/3).
Dia menyebut bahwa arah barat daya di antaranya sungai boyong sejauh maksimal lima kilometer. Kemudian di Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Bagaimana Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang di luncurkan oleh Gunung Merapi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer, dan Sungai Gendol lima kilometer," ungkapnya.
Sedangkan untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, BPBD Jateng memprakirakan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Sehingga masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ujarnya.
Dampak erupsi atau abu vulkanik dari Gunung Merapi yang meletus pada Sabtu (11/3) masih terus melebar di sejumlah daerah atau kota di Jawa Tengah (Jateng).
Tercatat ada lima daerah terkena dampaknya, yakni di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Boyolali.
"Kami masih melakukan pantauan bersama dengan BPBD Kabupaten Magelang, Klaten dan Boyolali sebagai daerah terdampak erupsi Gunung Merapi. Sampai saat ini belum tersampaikan informasi adanya pengungsian ataupun pendirian dapur umum," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca Selengkapnya