Wiranto Sarankan TNI-Polri Punya Anak Asuh Mahasiswa Papua
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan, pemerintah akan memastikan keamanan para pelajar Papua yang ada di luar daerahnya. Salah satunya dengan memerintahkan aparat TNI-Polri untuk mendampingi pelajar.
Hal ini dinilai efektif untuk memberikan rasa aman karena terjalinnya hubungan layaknya keluarga.
"Kita anjurkan dari pejabat kepolisian, dari TNI, nanti punya anak asuh, anak asuh ikut merawat, punya hubungan telepon dengan mereka (pelajar Papua)," kata Wiranto di Media Center Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (9/9).
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Adik-adik kita merasa nyaman dimana pun mereka berada, merasa menjadi keluarga besar, keluarga Indonesia. Tidak terisolir," imbuhnya.
Menurutnya, masyarakat Papua dan Papua Barat sempat termakan isu perlakuan sewenang-wenang terhadap pelajar Papua di perantauan. Setidaknya ada 835 pelajar asal Papua yang mendapat informasi bahwa keselamatannya terancam dan harus kembali ke kampung halaman.
Namun, pemerintah sudah mengklarifikasi isu itu kepada para orang tua pelajar. Wiranto pun memastikan pihak TNI akan memfasilitasi para pelajar yang ingin kembali ke perantauan.
"Panglima TNI sudah menjamin agar tidak ada kesulitan transportasi. Beliau telah menyediakan 2 Hercules C130 untuk mengangkut adik-adik kita, anak-anak kita kembali ke studi," ujarnya.
Wiranto menambahkan, pihak Majelis Rakyat Papua (MRP) juga sudah memberikan himbauan kepada pelajar untuk terus melanjutkan studinya di perantauan.
"9 September ini MRP memberikan seruan kepada mahasiswa Papua di semua zona studi di wilayah NKRI untuk tetap melanjutkan studi," ungkapnya.
"Yang belum kembali jangan kembali (ke Papua), yang sudah kembali ke Papua-Papua Barat balik lagi (ke perantauan) untuk melanjutkan studi mereka," tutupnya.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaAnak Papua menangis histeris menghadang mobil TNI yang hendak pulang kampung. Mereka tak ingin ditinggalkan.
Baca Selengkapnya“Memang menjadi warning buat kita agar pembangunan SDM jadi prioritas yang ada di Papua ini,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI pulang kampung usai tugas di Papua, warga berdatangan dan sambut kepergian prajurit TNI sambil melambaikan tangan.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berikan Hp kepada bapak di Papua agar bisa komunikasi dengan anaknya yang dibawa untuk kuliah di Jawa.
Baca SelengkapnyaPolda Papua akan merekrut 2.000 pemuda untuk menjadi Bintara yang akan ditempatkan di polres
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaProgram polisi mengajar merupakan program hasil kerjasama antara dinas pendidikan dengan lembaga kepolisian.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca SelengkapnyaKoster menegaskan, PPDB adalah hak semua anak Indonesia. Sehingga, tak boleh ada praktik titip menitip siswa agar masuk sekolah negeri tertentu.
Baca SelengkapnyaDanrem menekankan kepada prajurit Satgas yang baru agar melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca Selengkapnya