Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wiranto sebut Indonesia dilanda kegalauan kebhinekaan

Wiranto sebut Indonesia dilanda kegalauan kebhinekaan Menko Polhukam bubarkan HTI. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi kegalauan dalam kebhinekaan. Akhir-akhir ini dia merasa kebhinekaan di Indonesia sedikit terancam.

"Saat ini ada masalah yang dihadapkan yakni kebhinekaan kita yang sedikit terancam makanya saya harapkan KNPI pelopor dari kembali merajut kebhinekaan itu," kata Wiranto di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5).

Wiranto mengaku telah banyak menerima usulan dari masyarakat agar warga Indonesia kembali diingatkan akan sejarah masa lalu. Sejarah tentang semangat para pendiri bangsa yang sarat akan nasionalisme, persatuan dan kebersamaan.

"Kenapa tidak kita adopsi tatkala kita menghadapi ancaman yang berbeda. Ancaman boleh berbeda tapi semangat harus tetap sama," kata Wiranto.

"Karena itu ayo kita pemuda kita pelopori kembali semangat nasionalisme semangat untuk membela negeri ini dari berbagi ancaman yang saat ini makin beragam," sambung Wiranto.

Politisi partai Hanura ini mengatakan di masa lalu ancaman terbesar bagi bangsa Indonesia adalah para penjajah. Hanya dengan bersatu, Akhirnya Indonesia mampu mengusir penjajah dari tanah nusantara.

Untuk itu dalam memerangi berbagai ancama yang ada di Indonesia maka masyarakat Indonesia harus bersatu kembali.

"Kalau dulu kan dari penjajahan Belanda, sekarang ancama lebih berbeda makanya kita harus bersatu. sekarang kalau ancaman banyak kita tidak bersatu gimana kita mau menang," ungkapnya.

"Makanya inti dari talkshow kali ini merajut kembali kebhinekaan dari semangat menyadari bahwa negeri ini miliki kita kita wajib menjaga dan merawatnya," sambung Wiranto.

Menurut Wiranto, kondisi bangsa saat ini mulai terancam oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin memecah bela persatuan dan kesatuan Negara. "Ada kegalauan dari hati kita dari apa yang kita telah perjuangkan selama ini, sekarang ada ancam mulai ada titik tertentu yang mau memecah kebhinekaan itu, kalau kita biarkan negara ini bisa pecah sudah banyak contohnya, Mesir, Iran, Afganistan, Syriah, mereka tidak bisa menjaga soliditasnya," jelasnya.

Lebih lanjut Mantan Menhankam dan Pangab ABRI ini menjelaskan dirinya baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri untuk membahas isu terorisme.

"Saya baru saja pergi ke Moscow untuk membahas perihal terorisme dengan beberapa negara lain, semua sepakat ancaman terbesar bagi negara adalah terorisme, terorisme itu sendiri tidak ada batas negara, meraka tidak peduli negara manapun itu bisa jadi target penyerangan, dengan menggunakan cara apapun," ujarnya.

Berdasarkan pertemuan tersebut, Wiranto mengatakan pembahasan terorisme dengan berbagai negara membuka luas sumber informasi terkait jaringan teroris yang belakangan marak melancarkan aksinya. "Tukar menukar informasi terkait terorisme dengan negara lain, kemarin kita kerjasama dengan membuka bank data terakir terotisme itu," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa terkait jaringan terorisme, terdapat 53 WNI yang sudah pulang ke Indonesia setelah berangkat untuk bergabung dengan kelompok radikal ISIS( Islamic State Of Iran Syriah). "Dari data yang kita peroleh, kita mengetahui 500 orang yang sudah berangkat ke Suriah, dan 53 di antaranya sudah kembali ke Indonesia," tutupnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
80 Kata-Kata Semangat Kemerdekaan untuk HUT RI ke-79
80 Kata-Kata Semangat Kemerdekaan untuk HUT RI ke-79

Merdeka.com merangkum 80 kata-kata semangat kemerdekaan untuk HUT RI yang ke-79.

Baca Selengkapnya
Hanung Bramantyo: Indonesia Kembali Merana oleh Dinasti Kurawa
Hanung Bramantyo: Indonesia Kembali Merana oleh Dinasti Kurawa

Dia menyebut jika Indonesia kembali merana. Namun bukan karena penjajahan, melainkan 'Dinasti Kurawa'.

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan

Prabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.

Baca Selengkapnya
Kobarkan Pesan Jangan Jadi Bangsa Pecundang, Wamenaker Peringati Hari Pahlawan 2023
Kobarkan Pesan Jangan Jadi Bangsa Pecundang, Wamenaker Peringati Hari Pahlawan 2023

Afriansyah mengatakan melimpahnya SDA merupakan tantangan sekaligus ancaman bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Ajak Semua Kalangan Lakukan Pembaruan Semangat Sumpah Pemuda
Ganjar Pranowo Ajak Semua Kalangan Lakukan Pembaruan Semangat Sumpah Pemuda

Ganjar mengajak pemuda untuk unjuk gigi kualitas serta prestasinya bagi dunia.

Baca Selengkapnya
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat

Dengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.

Baca Selengkapnya
Mengingatkan Generasi Muda Meneladani Perjuangkan Pahlawan dan Perkuat Nilai Nasionalisme
Mengingatkan Generasi Muda Meneladani Perjuangkan Pahlawan dan Perkuat Nilai Nasionalisme

Generasi sekarang untuk tidak hanya menghormati tetapi juga meneladani nilai-nilai perjuangkan para pahlawan

Baca Selengkapnya
Prabowo: Jangan Bangga Jadi Anggota G20, Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar
Prabowo: Jangan Bangga Jadi Anggota G20, Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar

Prabowo menekankan, pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan negara.

Baca Selengkapnya
Pesan Damai di Hari Waisak: Perkuat Persaudaraan untuk Hindari Gesekan Antar-Umat
Pesan Damai di Hari Waisak: Perkuat Persaudaraan untuk Hindari Gesekan Antar-Umat

Penting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.

Baca Selengkapnya
Di Rakerda APDESI Jabar, Prabowo Ingatkan Bahaya Lugu: Kita Tak Boleh Lagi Dibohongi Bangsa Lain
Di Rakerda APDESI Jabar, Prabowo Ingatkan Bahaya Lugu: Kita Tak Boleh Lagi Dibohongi Bangsa Lain

Indonesia, kata Prabowo, memiliki kekayaan alam untuk bisa menjadi negara yang kuat dan mandiri.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut:  Indonesia Adalah Martabat Kita
Menag Yaqut: Indonesia Adalah Martabat Kita

Yaqut menegaskan, mempertahankan Indonesia sama saja dengan mempertahankan harga diri hingga martabat.

Baca Selengkapnya