Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yunahar siap jadi ketum PP Muhammadiyah jika Haedar Nashir menolak

Yunahar siap jadi ketum PP Muhammadiyah jika Haedar Nashir menolak Yunahar Ilyas. ©2015 Merdeka.com/hasits

Merdeka.com - Kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, menyatakan siap menjadi nakhoda Muhammadiyah. Hal itu jika Haedar Nashir yang mendapat dukungan suara tertinggi tidak bersedia menjadi ketua umum.

"Kemungkinan ada dan saya yakin Insya Allah bersedia," kata Yunahar di Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis (6/8).

Menurutnya, peluang dirinya menjadi ketua umum sangat kecil. Peta suara dari 13 anggota PP Muhammadiyah terpilih juga tak diketahuinya dengan pasti.

"Tidak bisa memperkirakan. (Peluang) kecil, ini realistis," terang dia.

Lanjut dia, pemilihan ketua umum adalah persoalan menentukan simbol Muhammadiyah. Tradisi yang diwariskan selama ini adalah memberikan kursi pucuk pimpinan kepada sosok yang memperoleh suara terbanyak.

"Satu saja tidak setuju tidak bisa. Ini masalah menempatkan orang tepat di tempat yang tepat," pungkas dia.

Diketahui, Yunahar Ilyas memperoleh dukungan suara tertinggi kedua dalam pemilihan 13 anggota PP Muhammadiyah. Dia terpaut beberapa suara dari peringkat pertama Haedar Nashir.

Pemilihan ketua umum bakal dilakukan oleh 13 anggota terpilih Muhammadiyah secara musyawarah. Hal itu dimulai dengan menanyakan kesanggupan kandidat yang memperoleh dukungan suara terbanyak.

Jika saja kandidat suara terbanyak tidak bersedia atau bersedia tetapi ada yang tidak setuju maka peluang suara terbanyak urutan dibawahnya memiliki peluang menjadi ketua umum.

Berikut hasil lengkap pemungutan suara anggota PP Muhammadiyah:

1. Haedar Nashir : 1947

2. Yunahar Ilyas : 1928

3. Dahlan Rais : 1827

4. Busyro Muqoddas : 1811

5. Abdul Mu'ti : 1802

6. Anwar Abbas : 1436

7. Muhadjir Effendy : 1279

8. Syafiq A Mughni : 1198

9. Dadang Kahmad : 1146

10. Suyatno : 1096

11. Agung Danarto : 1051

12. Goodwill Zubir : 1049

13. Hajriyanto Y Thohari : 968

Suara sah: 2351

Suara tidak sah: 38

Jumlah suara: 2389

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu, Malah Perolehan PKB Meningkat Tajam
Cak Imin: Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu, Malah Perolehan PKB Meningkat Tajam

Cak Imin menilai, pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf seperti tidak didengar.

Baca Selengkapnya
Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya
Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya

Maka, proses musyawarah bakal berlangsung untuk menentukan siapa saja yang akhirnya masuk dalam struktur kepengurusan di tingkat DPP PKB.

Baca Selengkapnya
Reaksi Sandiaga soal PPP Cari Alternatif jika Tak Dapat Jatah Cawapres Ganjar
Reaksi Sandiaga soal PPP Cari Alternatif jika Tak Dapat Jatah Cawapres Ganjar

Reaksi Sandiaga soal PPP Cari Alternatif jika Tak Dapat Jatah Cawapres Ganjar

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jika Sandiaga Uno Batal Jadi Cawapres Ganjar, Koalisi PPP & PDIP Terancam Bubar
VIDEO: Jika Sandiaga Uno Batal Jadi Cawapres Ganjar, Koalisi PPP & PDIP Terancam Bubar

Sandiaga yakin keputusan yang diambil para pimpinan partai maupun koalisi adalah yang terbaik demi kebaikan bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Soal PKB Diminta Gus Yahya Tak Seret NU ke Politik: Demokrasi Bebaskan Warga Menentukan Pilihannya
Cak Imin Soal PKB Diminta Gus Yahya Tak Seret NU ke Politik: Demokrasi Bebaskan Warga Menentukan Pilihannya

Cak Imin juga setuju dengan pernyataan Gus Yahya pengurus PBNU tidak boleh mengatasnamakan organisasi dipimpinnya secara politik.

Baca Selengkapnya
Haedar Nashir di Depan Ganjar-Mahfud: Jangan Sampai ke Depan Ada UU Diputuskan dalam Tempo Singkat
Haedar Nashir di Depan Ganjar-Mahfud: Jangan Sampai ke Depan Ada UU Diputuskan dalam Tempo Singkat

Haedar Nashir menyinggung persoalan Undang-undang (UU) yang sering tarik ulur hingga adanya UU diputuskan dalam tempo singkat.

Baca Selengkapnya
Yusril Ihza Mahendra Bersedia jadi Opsi Terakhir Cawapres Prabowo
Yusril Ihza Mahendra Bersedia jadi Opsi Terakhir Cawapres Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyatakan kesiapannya untuk menjadi cawapres Prabowo.

Baca Selengkapnya
PDIP Tepis Isu PPP Hengkang dari Koalisi: Komunikasi dengan Sandiaga Bagus
PDIP Tepis Isu PPP Hengkang dari Koalisi: Komunikasi dengan Sandiaga Bagus

Said menjamin tidak ada masalah antara PDIP dan PPP.

Baca Selengkapnya
Pastikan Tak Maju Pilkada Jabar, Sandiaga Bicara Peluang di Jakarta
Pastikan Tak Maju Pilkada Jabar, Sandiaga Bicara Peluang di Jakarta

Terlebih, petahana di Jawa Barat juga digadang-gadang akan maju kembali di Pilkada.

Baca Selengkapnya
PKS Ajak Din Syamsuddin Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin
PKS Ajak Din Syamsuddin Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

PKS berharap Din Syamsuddin ikut memperkuat Tim Pemenangan Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Poros Sandi-AHY Kian Meredup, Meski Ganjar-Ridwan Kamil Menguat
Poros Sandi-AHY Kian Meredup, Meski Ganjar-Ridwan Kamil Menguat

Namun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.

Baca Selengkapnya
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati

Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.

Baca Selengkapnya