Anies Nyanyi Lagu "135 Juta" di Hadapan Rhoma Irama
Anies Nyanyi Lagu "135 Juta" di Hadapan Rhoma Irama
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan pamer suara di hadapan Raja Dangdut Rhoma Irama. Anies menyanyikan sepenggal lagu Rhoma berjudul "135 Juta" yang populer tahun 1975.
Anies Nyanyi Lagu "135 Juta" di Hadapan Rhoma Irama
Anies mengaku senang dengan lagu-lagu ciptaan Rhoma. Dirinya sudah sejak kecil mendengar lagu legendaris karya Rhoma.
"Iya dong (dengar lagu Rhoma), dari kecil,” kata Anies, Sabtu (20/1).
Anies menuturkan, dirinya senang diberi kesempatan berkunjung ke rumah Rhoma. Di Soneta Studio yang terletak di Depok, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga diberi kesempatan bertemu dengan pimpinan Fahmi Tamami, Forsa, dan juga PAMDI (Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia). "Jadi tadi bertemu bersama-sama," ungkap Anies.
Ketika ditanya apakah yang dilakukannya sebagai upaya merangkul penikmat musik dangdut, Anies tertawa. Dia tidak menampik Rhoma Irama kemungkinan akan hadir dalam kampanye akbar Anies.
"Udah lah, pokoknya kita jalan bareng-bareng. Kita tunggu tanggal mainnya (kampanye akbar)," bebernya.
Sebagai penikmat karya Rhoma, Anies mengaku ada lagu yang sangat mengena di hatinya. Dari sekian banyak karya Rhoma, Anies terkesan dengan lirik yang berpesan untuk membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar.
"Karena berasal dari pesan kita harus menghadirkan rasa keadilan dan tidak memusuhi siapa pun. Jadi yang sudah besar nggak usah dimusuhi, yang sudah besar nggak usah dikecilkan. Tapi yang kecil jangan dibiarkan kecil terus," pungkasnya.
Pesan Rhoma Irama
Sementara Rhoma Irama memberikan pesan khusus kepada Anies. Dia menginginkan agar ada perubahan pola pikir mengenai pemilu yang dianggap sebagai pertarungan.
Rhoma menuturkan, pemilu seharusnya dijadikan perlombaan untuk memperbaiki negara.
"Kali ini saya senang sekali Bung Anies ke sini. Tadi saya bincang-bincang di ruangan, saya katakan bahwa kita harus ubah mindset masyarakat tentang pemilu. Jangan lagi ada mindset pemilu ini sebuah pertarungan, bahkan juga persaingan. Tapi kita ubah menjadi perlombaan," katanya, Sabtu (20/1).
Rhoma menuturkan, kontestasi ini digunakan untuk berlomba untuk memperbaiki bangsa. Selain itu, dalam kontestasi ini harus selalu mengedepankan saling menasihatilah tentang kebenaran, dan tentang kesabaran.
"Terakhir, selama ini slogan-slogan pemilu damai, aman, ini harusnya kita realisasikan. Jangan cuma berupa slogan," tegasnya.
Untuk mencari pemilu damai, ada persyaratan-persyaratan yang harus dilalui. Agar seluruh komponen bangsa secara komitmen untuk melaksanakan 4 pilar kebangsaan.
"Pertama, konsisten mengamalkan Pancasila. Kedua, konsisten melaksanakan undang-undang dasar. Ketiga, konsisten mewujudkan Bhineka Tunggal Ika. Keempat, mewujudkan, mempertahankan NKRI harga mati,” ujarnya.
Rhoma berharap pemilu tidak lagi memecah belah persatuan bangsa. "Jangan ada lagi pemilu seperti yang kemarin, bangsa kita terbelah, umat terpecah. Jangan sampai terjadi lagi. Kalau pemilu hanya untuk memecah bangsa, nggak usah ada pemilu deh," katanya.
Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang baik agar bangsa terhindar dari perpecahan. Rhoma berharap pemilu bisa membawa perubahan yang lebih baik. "Itu lah kira-kira yang harus kita terus edukasi bangsa ini agar menjadikan pemilu sebagai perlombaan untuk berbuat baik," pungkasnya.