Belum pilih Ahok, PDIP takut hanya jadi koleksi seperti 1 juta KTP
Merdeka.com - Partai PDI Perjuangan menyatakan hingga kini belum mengusung siapapun sebagai calon gubernur DKI tahun 2017, termasuk Ahok. Partai banteng ini takut nasibnya sama dengan Teman Ahok yang seolah hanya dijadikan koleksi oleh Ahok.
"Ini 1 juta KTP sudah terkumpul, dikoleksi tapi tak digunakan. 3 Partai juga sudah mengusung, dikoleksi tapi tak digunakan. Apa nunggu PDIP? Kami takut nanti PDIP juga cuma dikoleksi saja," kata politikus PDIP Masinton Pasaribu dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7).
Masinton mengungkapkan, seharusnya Ahok dari awal konsisten saja mendaftar independen, bukan memilih partai politik. Kalau seperti ini, maka dipertanyakan nasib KTP tersebut selanjutnya diapakan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Ada dia perorangan dengan KTP 1 Juta sudah daftar jalur independen atau jalur politik tapi belum daftar. Karena apapun kalau mau maju, maju saya, tidak perlu mengubah syarat," ujarnya.
"Kami PDIP memastikan fungsi parpol memberikan pengertian, sampai sekarang kami menyerap keinginan rakyat dalam pengambilan keputusan nantinya. Kami takut nanti PDIP juga cuma dikoleksi saja," tambahnya.
Karena bagi PDIP, lanjut Masinton, siapapun yang dipilih nantinya bukan soal menang kalah, namun bagaimana parpol menampakkan prinsip partainya dengan dan kepada rakyat.
"Ada 3 partai sudah menyatakan dukung, bagi PDIP penting apapun partai politik miniatur negara. Nah saya juga heran, sudah ada partai harusnya partai yang menentukan. Nah ini calonnya sendiri masih cari partai lain, nah kita bisa-bisa hanya koleksi. Maka kami tetap hati-hati karena apapun bagi kami prinsip berdemokrasi lebih penting," jelasnya.
Disinggung apakah akhirnya PDIP tetap mendukung Ahok, Masinton mengaku masih jauh. "Belanda masih jauh," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSelama syarat partai bisa dipenuhi oleh Anies maka bukan tidak PDI Perjuangan mencalonkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMenurut Adian, pihaknya juga tidak peduli apapun pernyataan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca Selengkapnya