Blusukan di tiga pasar Bekasi, Sandiaga Uno kampanyekan Nur-Firdaus
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ikut blusukan ke pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (11/3). Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini berkampanye untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi nomor urut dua, Nur Supriyanto-Adhi Firdaus.
Ada tiga pasar tradisional yang dikunjungi Sandi bersama Nur Supriyanto. Di antaranya Pasar Tanah Merah di Kecamatan Mustikajaya, Pasar Rawalumbu di Kecamatan Rawalumbu, dan Pasar Baru Bekasi di Bekasi Timur. Di sela kunjungannya, Sandi menyempatkan berdialog dengan sejumlah pedagang dan pengunjung pasar.
Selama blusukan, paling banyak dikeluhkan pedagang adalah harga yang cukup tinggi, harga sewa lahan di pasar yang memberatkan, serta kondisi pasar tradisional yang becek. Sandi yakin Nur Supriyanto bakal menyelesaikan persoalan itu jika dipercaya menjadi Wali Kota Bekasi.
-
Kenapa Sandiaga Uno menyoroti biaya hidup di Jakarta? Dia mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal, mulai dari biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya transportasi, maupun juga biaya belanja sehari-hari harga-harga pangan.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa Sunan Gresik menjual sembako murah? Maulana Malik Ibrahim membuka toko kelontong di Desa Romo (3 kilometer sebelah barat Kota Gresik). Ia menjual barang dagangannya dengan harga murah untuk membantu masyarakat.
-
Bagaimana kondisi Pasar Seketeng? “Pasarnya bagus, keren,“ kata Mendag yang juga Ketua Umum PAN itu.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
"Kami (Pemerintah DKI) sudah bekerja sama dengan Kota Bekasi, nanti jika Pak Nur jadi Wali Kota, kami akan membantu membereskan pasar tradisional melalui dana hibah," kata Sandi di Pasar Baru Bekasi, Minggu (11/3).
Dia mengatakan, pasar merupakan pusat ekonomi kerakyatan. Karena itu, pasar tak boleh ditinggalkan baik itu pedagang maupun pembeli karena faktor becek, harga sewa lahan mahal, dan lainnya. Menurut dia, itu merupakan keluhan yang harus didengar.
"Ini harus menjadi perhatian program kerja pemerintah khususnya buat Pak Nur Supriyanto," kata Sandi.
Selain banyak mendapatkan keluhan, Sandi juga menjadi pusat perhatian, sehingga tak sedikit pedagang maupun pengunjung pasar berebut meminta swafoto atau selfi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Suswono, bangunan Pasar Serdang perlu untuk direvitalisasi usai menjumpai dua kelompok pedagang.
Baca SelengkapnyaSandiaga menanggapi keluhan masyarakat di Lombok Tengah terkait kenaikan harga komoditas bahan pangan.
Baca SelengkapnyaSandiaga bersama Sandination akan mengadakan pelatihan pemberdayaan bagi pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal
Baca SelengkapnyaEmil akan memprioritaskan hal ini jika dirinya terpilih dalam kontestasi Pemilihan Gubernur 2024.
Baca SelengkapnyaSudaryono juga sempat memborong makanan yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaSuswono tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Dia didampingi tim dari Komisi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (Koppasindo).
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, keadaan serupa juga ia temukan di hampir semua pasar yang telah dia sambangi selama kampanye.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di Jawa Tengah. Hari ini, Jumat (29/12), dia blusukan ke Pasar Kota Wonogiri.
Baca SelengkapnyaMenurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Baca SelengkapnyaMenurutnya rata-rata konsumsi daging perkapita dunia kilogram perkapita. Sementara di Indonesia baru 2,5 kilogram Sedangkan Jakarta sudah hampir 6,5 kilogram.
Baca SelengkapnyaGibran mendapat sejumlah curhatan dari pada pedagang kecil di Depok
Baca Selengkapnya