Cerita Tommy Soeharto dapat suara nihil di Munas Golkar 2009
Merdeka.com - Niat Tommy Soeharto mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar bukanlah barang baru. Pada Munas Golkar di Riau 2009, ‘Pangeran Cendana’ sudah menjajal perebutan kekuasaan pucuk pimpinan partai yang didirikan bapaknya itu.
Langkah politis Tommy kala itu sempat terganjal oleh statusnya sebagai narapidana kasus pembunuhan. Namun, polemik soal itu cepat berlalu, sehingga Tommy akhirnya lolos verifikasi sebagai calon ketua umum bersama Aburizal Bakrie (Ical), Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi.
Semua tahu, Ical akhirnya memenangi pemungutan suara dengan 296 suara, mengalahkan Surya Paloh yang mengumpulkan 240 suara. Lalu bagaimana dengan Tommy?
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Siapa yang membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Golkar? Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar Idrus Marham bersama kader partai berlambang pohon beringin lainnya membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar.
Pria yang sebelumnya dihebohkan bakal melanjutkan trah Soeharto di Golkar ini tidak memperoleh suara satu pun, alias nihil. Nasib yang sama dialami oleh Yuddy, yang kini menjadi Menteri Pendayaangunaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Bahkan, saat perhitungan suara sudah berlangsung separuh jalan, Tommy sudah tidak tampak di arena Munas.
"Bukan tidak terpilih, tapi tidak ada yang dukung Tommy," kata politikus Golkar, Yorrys Raweyai dalam sebuah kesempatan.
Barangkali pengalaman 0 suara Tommy ini yang membuat para kader Golkar menganggap pencalonan kembali putra bungsu penguasa Orde Baru itu pada Munaslub di Bali pada 21 Mei mendatang, tidak serius.
Tim sukses caketum Golkar Azis Syamsudin, Bowo Sidiq Pangarso menganggap Tommy tidak pernah serius membangun Golkar.
"Orang itu ada masanya, artinya apa kita sudah melihat Tommy itu orang yang baik, anaknya mantan Presiden, anaknya mantan yang besarkan Partai Golkar dan dia mempunyai track record dan juga beliau pernah mencalonkan di Riau. Tapi keseriusan dia tidak pernah diuji," kata Bowo di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (3/5).
"Tidak serius dan saya yakin beliau masih cinta Golkar, tapi saya yakin beliau hanya meramaikan. Tapi kalau dia mau maju benar-benar serius, seperti kemarin di Riau mereka sudah mendaftar tapi tidak serius dalam pencalonan," tuturnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar meminta untuk bersabar terkait dengan dukungan dari Bobby terhadap pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaBacawapres Gibran Rakabuming Raka merasa bangga dan bersyukur atas pembentukan TKN ini. Menurutnya, tim ini diisi oleh orang-orang hebat
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar merupakan partai besar dengan daya tawar tinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca Selengkapnya