Deddy Mizwar tegaskan hubungan dengan Gerindra baik-baik saja

Merdeka.com - Bakal calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar menegaskan, hubungan dengan Partai Gerindra selama ini baik-baik saja. Ini menepis kabar bahwa dirinya dengan partai besutan Prabowo Subianto tersebut berantakan pasca adanya pencabutan dukungan di Pilgub Jabar 2018.

Akurnya Demiz, sapaan Deddy Mizwar dan Partai Gerindra itu juga ditunjukan dengan kehadirannya ke Kantor DPD Partai Gerindra Jabar, Kota Bandung, Senin (23/10) sore. Demiz diterima Sekretaris DPD Gerindra Jabar Haris Bobihoe, Ketua Bapilu Gerindra Jabar Bucky Wikagoe, dan jajaran pengurus lainnya.‎

‎"Y‎ang katanya hingar bingar justru ini menjadi cairkan. Karena Pilgub Jabar kita harapkan selalu dengan suasana lebih baik. Selalu saya katakan Pilkada Jabar merusak silaturahmi," kata Demiz.

Hingar bingar yang dimaksud itu diawali ucapan Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi yang mencabut dukungan terhadap Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Keduanya secara lisan sudah didukung Gerindra dan PKS. Tapi sejak Agustus 2017 lalu diumumkan sebagai bakal calon Gubernur dan wakil gubernur kabar tidak sedap datang.

Mulyadi melihat tidak ada keseriusan dari PKS dan dua pasangan tersebut untuk mengatur strategi pemenangan. Ini bisa dilihat tidak adanya komunikasi politik yang terjadi."Selalu saya katakan Pilkada Jabar itu jangan sampai merusak silaturahmi," ujarnya.

Demiz pun menghargai sikap Gerindra yang tiba-tiba mencabut dukungan pada dirinya. Hal ini dianggapnya sebagai dinamika politik. Apalagi Pilgub Jabar masih berlangsung pada Juni 2018. Meski pendaftaran akan dibuka pada akhir tahun ini.

"‎Bisa saja asalnya mengusung, terus tidak. Bisa jadi pengusung. Ini politik harus dipahami," terangnya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Gerindra Jabar Bucky Wikagoe menyambut baik safari politik yang dilakukan Deddy Mizwar tersebut. Tapi untuk pengusungan terhadap Demiz, itu akan menjadi keputusan langsung Prabowo Subianto sebagai pimpinan tertinggi Partai Gerindra.

‎"Sudah jelas bahwa kita memang belum ada keputusan resmi. Pilgub otoritas DPP. Sampai sejauh ini belum ada SK yang ditandatangani Prabowo Subianto. Jadi masih sangat dinamis," jelasnya. (mdk/fik)