Dedi Mulyadi maafkan pembuat dan pengunggah video dukun palsu
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi Polda Jawa Barat, Senin (25/6). Sesaatnya tiba, dia langsung menuju Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) kantor yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung tersebut.
Pria yang lekat dengan iket Sunda makutawangsa itu didampingi kuasa hukumnya, Agus Sihombing. Kedatangan mereka dalam rangka menanyakan perkembangan laporan kasus video hoaks dukungan dukun. Video tersebut diduga bentuk kampanye hitam terhadap Dedi Mulyadi.
Sebuah akun Facebook atas nama Mochamad Sa’ban Hanif resmi dilaporkan. Pemilik akun tersebut merupakan anggota barisan relawan Gerakan Untuk Ridwan Kamil atau Gurka.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Kenapa Dedi Mulyadi memilih untuk menerapkan norma dan etika Sunda di Purwakarta? Mengutip Wikipedia, Dedi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta pernah menerapkan kebijakan tentang etika dan kebudayaan Sunda.
"Laporannya sedang diproses dan segera ditindaklanjuti. Ada pelanggaran UU ITE di sana. Saya menerima penyampaian bahwa semua warga negara diperlakukan sama di mata hukum. Kita ikuti seluruh prosesnya," kata Dedi disampaikan melalui keterangan tertulis, Senin (25/6).
Dedi mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian. Menurut dia, kerja-kerja profesional telah ditunjukan oleh kepolisian.
"Saya ucapkan terima kasih, Pak Polisi sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Tinggal kita tunggu hasilnya," katanya.
Dedi mengaku tidak akan melanjutkan proses hukum. Hal ini berlaku apabila pelaku secara sukarela meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Ditambah, pelaku harus mengungkap aktor intelektual di balik aksinya tersebut.
"Kalau mau ketemu saya langsung di sini (Polda Jabar), misalnya, saya akan memaafkan. Tetapi, kalau tidak ada itikad baik, ya kita lanjutkan sampai persidangan sesuai mekanisme, katanya.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu ternyata memiliki tujuan dengan melaporkan video tersebut kepada pihak berwenang. Bukan karena merugikan, melainkan agar tidak menjadi preseden buruk di masa yang akan datang.
Sebagai orang kampung, dia mengaku selalu menjunjung nilai silih asah, silih asih dan silih asuh dalam berperilaku. Oleh sebab itu, orang yang lebih terdidik seharusnya lebih menjunjung tinggi nilai tersebut.
"Saya mah orang kampung atuh, tahunya juga silih asah, silih asih dan silih asuh. Ini kan dia yang membuat dan menyebarkan itu dari kota, seharusnya bisa lebih dari saya. Orang Jawa Barat enggak boleh saling menjatuhkan sesama dan orang lain," ujarnya. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam somasi, Iptu Rudiana meminta Dede meminta maaf sekaligus menuduh Dedi Mulyadi menyebarkan berita palsu
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami laporan tersebut untuk memastikan adakah unsur tindak pidana atau tidak.
Baca SelengkapnyaDi depan majelis hakim Pengadilan Negeri Cirebon, Dedi membeberkan latar belakang dirinya disomasi Kapolsek Kapetakan.
Baca SelengkapnyaDede mengaku sejak awal sama sekali tidak mengetahui peristiwa tersebut
Baca SelengkapnyaMantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada protokoler Istana.
Baca SelengkapnyaMomen Dedi Mulyadi berikan uang Rp500 ribu pada penjual minyak urut asal Bima yang memiliki suara merdu.
Baca SelengkapnyaDede menjelaskan saat itu diajak oleh Aep untuk bertemu Iptu Rudiana.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi menemani keluarga Hadi Saputra dan pengacaranya untuk melaporkan Iptu Rudiana ke Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaSejak kasus kematian Vina dan Eky kembali mencuat, Dedi memang getol membuat konten YouTube dengan menemui sejumlah pihak yang terkait dengan perkara ini
Baca SelengkapnyaDede Riswanto, saksi kunci kasus Vina akhirnya mengakui bahwa keterangannya adalah palsu.
Baca SelengkapnyaAep merasa tuduhan Dede dalam kasus Vina-Eky Cirebon di konten Dedi Mulyadi membuatnya dan keluarga terintimidasi.
Baca SelengkapnyaUntuk mendapatkan uang Rp20 juta, harus menyukai atau like video tersebut. Berikut penelusurannya
Baca Selengkapnya