Dedi Mulyadi siap mundur dari Golkar jika tak didukung jadi cagub Jabar
Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil sikap tegas terkait beredarnya surat rekomendasi Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar. Dedi tak sungkan mundur dari jabatan strategis tersebut.
"Sikap saya adalah, kalau Dedi Mulyadi harus dikorbankan untuk kebesaran partai, saya siap mengorbankan diri bahkan menghilangkan jabatan Ketua DPD pun saya siap kalau itu untuk kebaikan partai," kata Dedi Mulyadi.
Bupati Purwakarta itu menyampaikannya dalam orasinya di hadapan ratusan kader Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
Dedi menambahkan, niatnya untuk maju di Pilgub Jabar jangan sampai merusak keutuhan Golkar yang sudah terbentuk sampai saat ini. Dedi mengaku tidak takut hilang jabatan tersebut jika memang itu untuk kepentingan partai.
"Dan kehadiran saya jika berangkatnya mengorbankan banyak orang, biarkan Golkar berjalan pada pikirannya, biarkan saya mewujudkan mimpi-mimpi saya bersama rakyat Jawa Barat," imbuhnya.
Nama Dedi Mulyadi sendiri saat ini memang selalu berada di bawah bayang-bayang bakal calon Gubernur lainnya Ridwan Kamil. Dalam beberapa survei nama Ridwan Kamil kerap bertengger di atas terkait popularitas dan elektabilitasnya.
Namu Dedi mengingatkan kepada DPP Partai Golkar pengalaman Pilgub Jabar sebelumnya di mana beberapa tokoh dengan elektabilitas tertinggi tidak menjadi jaminan bisa menduduki posisi sebagai gubernur. "Pilgub Jawa Barat kandidat tertinggi dua kali jatuh ke posisi ketiga. Siapa yang bisa meramal yang menang di Pilkada 2018, hanya prediksi. Survei hanya panduan, kemenangan tetap Allah yang menentukan. Di Pilkada DKI Golkar punya keyakinan menang, tapi Allah berkehendak lain," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ratusan kader Golkar yang berada di lokasi menuntut agar DPP Golkar untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk Dedi Mulyadi sesuai Rapimda Partai Golkar (26/4) di Karawang.
"Kita minta agar DPP segera keluarkan surat rekomendasi karena Dedi Mulyadi diusung sesuai mekanisme partai," ungkap Doni salah satu pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung.
Selain itu para kader menuntut agar DPP tidak melakukan politik transaksional karena tidak sesuai dengan marwah partai Golkar. Indikasi itu muncul pasca beredarnya surat rekomendasi bodong yang mencalonkan selain Dedi Mulyadi.
"Jelas suara Golkar suara rakyat bukan suara elit jangan sampai Golkar tergadai oleh politik transaksional karena Golkar milik rakyat," sebutnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaDedi meyakini dukungan partai KIM Plus tak terganggu putusan MK soal partai politik bebas mengusung calon sendiri untuk Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku siap jika ditugaskan maju pada Pilgub Jabar
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca Selengkapnya