Demokrat belajar dari Pilgub DKI soal kehadiran poros ketiga
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan peluang partainya bergabung ke koalisi pendukung Joko Widodo, Prabowo Subianto atau membuat poros sendiri masih terbuka. Demokrat melihat pengalaman Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu sebelum mengambil keputusan.
Di Pilgub DKI Jakarta, kata Roy, munculnya poros ketiga sangat menguntungkan. Poros ketiga yang diisi dua partai, Gerindra dan PKS mampu membawa Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang di Pilgub DKI.
Anies-Sandiaga mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang didukung koalisi, PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura. Serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Demokrat, PAN, PPP dan PKB.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Bagaimana Pramono siap menang Pilgub Jakarta? ‘Kalau kita sudah maju, kita juga harus yakin untuk menang, kalau nggak yakin menang ngapain maju?’, kata Pramono di Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2024).
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
"Benar bahwa kita sangat menyadari bahwa poros ketiga yang sama pilkada DKI waktu itu hasilnya sangat menguntungkan," kata Roy di SICC, Sentul, Jawa Barat, Minggu (11/3).
Namun, Roy mengingatkan bahwa pembentukan poros ketiga belum diputuskan. Pertemuan membahas poros ketiga di Pilpres 2019 akan terus berlanjut. Wacana pembentukan poros ketiga mencuat sejak pertemuan tiga sekjen partai yakni Demokrat, PAN dan PKB di sebuah mal di Jakarta.
"Itu memang baru inisiasi awal dan belum mau memutuskan apa-apa karena baru akan dilanjut pertemuan kedua dan ketiga yang dilakukan secara bergiliran. Rentu pertimbangan akan sangat matang," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaRiefky menyebut, peluang berkoalisi dengan NasDem, PDIP hingga PKS masih terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaPDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaMenteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaCEO Lembaga Survei Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan, tiga poros itu tidak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnya