Demokrat Ditinggal Anies, SBY: Ini Bukan Kiamat
SBY mengutarakan kepada seluruh kader Partai Demokrat, supaya menenangkan hati dan pikiran.
SBY buka suara tanggapi duet Anies-Cak Imin
Demokrat Ditinggal Anies, SBY: Ini Bukan Kiamat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat darurat untuk membahas polemik yang terjadi Koalisi Perubahan, di kediamannya, di Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.
SBY mengutarakan kepada seluruh kader Partai Demokrat, supaya menenangkan hati dan pikiran.
Menurutnya, peristiwa ini bukan akhir dari segalanya. Ia menambahkan, segala ujian dan cobaan yang menerpa, mesti diatasi dan dicari titik terangnya.
"Mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita, ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi dan kemudian kita atasi, ingat sesudah kesulitan atau dibalik kesulitan ada kemudahan," pungkas SBY, Jumat (1/9).
Lebih lanjut, SBY menyinggung, kilas balik Partai Demokrat yang sering mengalami hantaman krisis, dapat bertahan dan bisa mengatasinya. Presiden Ke-6 RI ini juga menjelaskan, meskipun merasa 'dikhianati' oleh Capres Anies Baswedan serta koalisi pendukungnya, dirinya yakin ini bagian dari rencana Tuhan yang telah digariskan.
"Saya yakin ini rencana tuhan dan rencana tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia, insyaallah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan. Di sisi lain, meskipun kita dibeginikan oleh capres anies dan mitra Koalisi kita, tapi sesungguhnya kita harus bersyukur kepada allah swt, bersyukur kepada tuhan yang maha kuasa," kata SBY.
SBY membeberkan, dua hari sebelum batas pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), akibat peristiwa ini, partainya merasa ditikung dan ditinggalkan. SBY bersyukur, ia diselamatkan oleh sejarah, dan diselamatkan oleh Allah SWT bahwa partainya tak diizinkan untuk mendukung dan bermitra dengan seseorang.
"Ini alasan saya, pertama ya kita memang ditinggalkan, seperti ini, sekarang bayangkan ditikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa, kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah," bebernya.