Djarot: Saya mau potong rambut dan nonton bioskop masa lapor Bawaslu
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan rencana Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta yang ingin memberi teguran ke dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Rencana teguran itu usai Bawaslu menyebutkan bahwa calon pasangan petahana ini kerap tak memberitahu apabila ingin berkampanye.
Djarot mengatakan dalam setiap kegiatan tak mungkin dapat dilaporkan ke Bawaslu terlebih dahulu. Terlebih, kata Djarot, ia memang tak setiap waktu berkampanye.
"Enggak mungkin kita daftarkan kalau setiap aktivitas saya didaftarkan ya repot. Contoh saya mau potong rambut nih sama keluarga, masa kita (lapor) ke Bawaslu. Mau nonton bioskop sama anak gue masa ke Bawaslu," kata Djarot di Klender, Jakarta Timur, Minggu (19/3).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
Djarot menjelaskan usai pencoblosan 15 Februari lalu, Ahok juga tak sering melakukan kegiatan yang bertujuan kampanye. Ia mencontohkan, Ahok lebih sering menjenguk orang sakit di Jakarta.
Namun, hal ini, kata Djarot, bukan merupakan agenda terselubung untuk kampanye. Saat menjenguk orang sakit, Ahok tak pula mengajak untuk memilih pasangan petahana ini di putaran kedua Pilkada.
"Saya yakin Pak Ahok tidak lakukan kampanye, kalau dia kunjungi yang sakit, kampanye enggak? Enggak dong. Kecuali dia ngumpulin beberapa orang, tokoh, sampaikan visi, misi, suruh pilih dia," ujarnya.
Maka dari itu, mantan Wali Kota Blitar ini meminta Bawaslu menjelaskan aturan terkait kampanye secara rinci. Tujuannya agar menghindari kerancuan sehingga pasangan calon tak dianggap berkampanye apabila mengikuti suatu kegiatan tertentu.
Terus menimbulkan kerancuan, Djarot pun meminta Bawaslu menjelaskan secara detail terkait aturan mengenai kampanye. "Makanya saya minta tolong Bawaslu untuk bisa menjelaskan detail apa yang disebut kampanye dan apa yang boleh dikategorikan bukan kampanye. Itu paling enak," katanya.
"Saya menghargai Bawaslu yang tegas, objektif tapi jelas aturannya tersebut kayak apa," sambung Djarot.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta, Mimah Susanti menjelaskan pihaknya telah menemukan dan menerima laporan dugaan kegiatan kampanye ilegal sejak 16 Februari. Laporan dan temuan indikasi kampanye ilegal melibatkan kegiatan dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur ibu kota, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAnies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.
Baca Selengkapnya