Elektabilitas Ganjar Turun 10 Persen Dalam 2 Bulan Terakhir
Elektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Penurunan elektabilitas Ganjar justru diikuti kenaikan dukungan pada capres nomor urut satu Prabowo Subianto.
Elektabilitas Ganjar Turun 10 Persen Dalam 2 Bulan Terakhir
Elektabilitas capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Pada survei periode 2-10 Oktober 2023, elektabilitas Ganjar berada di angka 34,5 persen. Kemudian naik menjadi 35,5 persen pada 18-21 Oktober 2023.
Namun, elektabilitas Ganjar turun pesat pada survei 27 Oktober-1 November 2023 di angka 27,8 persen dan kembali turun di 23 November-1 Desember pada angka 24,7 persen.
"(Elektabilitas Ganjar) 2-10 Oktober 2023 34,5 persen, 23 November-1 Desember pada angka 24,7 persen," tulis Indikator Politik Indonesia dalam materi paparannya, Sabtu (9/12).
Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi berujar, penurunan elektabilitas Ganjar justru diikuti kenaikan dukungan pada capres nomor urut satu Prabowo Subianto.
Burhanuddin menjelaskan, elektabilitas Prabowo sebetulnya pernah turun di akhir tahun 2022.
Bahkan, Anies berhasil menyalip elektabilitas Menteri Pertahanan ini hingga bersaing ketat dengan Ganjar.
"Saat itu mungkin banyak orang yang memprediksi Pemilu 2024 hanya akan melibatkan Ganjar versus Anies karena Pak Prabowo menurun elektabilitasnya,"
ucap Burhanuddin.
merdeka.com
Meski demikian, elektabilitas Prabowo mulai menanjak pada awal 2023.
Burhanuddin menilai, Prabowo berhasil memanfaatkan kekecewaan masyarakat terhadap Ganjar karena isu Piala Dunia U-20.
"Pak Prabowo berhasil memanfaatkan kekecewaan basis pendukung Mas Ganjar terhadap gagalnya Piala Dunia U-20 dan saat yang bersama ya terjadi penurunan luar biasa terhadap dukungan publik terhadap Mas Ganjar," kata Burhanuddin.
Sedangkan Anies, lanjut Burhanuddin, elektabilitasnya sempat naik pada bulan lalu karena memanfaatkan basis suara Prabowo yang kecewa karena menunjuk Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
"Tetapi sepertinya tren kenaikan itu tidak berlanjut. Ada indikasi basis pendukung lama Pak Prabowo yang kecewa terhadap Pak Prabowo sudah lama mereka hijrah ke Mas Anies, terutama sejak Pak Prabowo masuk ke dalam pemerintahan Pak Jokowi," jelas Burhanuddin.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 23 November sampai 1 Desember 2023 dengan sampel 1.200 orang yang merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia.
Kemudian, dilakukan oversample di 15 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Narat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua sehingga total sampel sebanyak 5.380 responden.
Survei menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.