Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elite politik diingatkan tak 'goreng' isu SARA di Pilkada Serentak

Elite politik diingatkan tak 'goreng' isu SARA di Pilkada Serentak anti sara. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Media sosial di tahun politik bakal dipakai sebagai alat untuk memenangkan calon tertentu di Pilkada. Namun para elite diimbau tidak memanfaatkannya untuk menyebar isu SARA.

Masyarakat juga diingatkan agar bijaksana memanfaatkan media sosial. Ketika ada informasi tidak menelan mentah-mentah sebelum mengetahui secara jelas asal-usulnya.

"Agar kita tidak mudah membuat berita hoax, apalagi yang bertujuan untuk memecah belah. Ini akan gawat sekali bangsa kita nantinya kalau masyarakatnya terpecah belah," ujar Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Waryono Abdul Ghofur dalam keterangannya, Selasa (30/1).

Dia sangat khawatir penggunaan isu SARA di dunia maya dimainkan oleh kelompok-kelompok yang ingin membuat masyarakat resah. Bukan tidak mungkin, lanjutnya, kelompok radikal dengan membawa-bawa agama menyusupinya.

"Ini yang harus kita waspadai. Dalam berbagai kesempatan saya juga sering menyampaikan bahwa tidak perlu menggunakan isu agama dalam pilkada nanti. Karena sangat sensitif dan takutnya bisa salah gunakan oleh kelompok-kelompok tertentu," tuturnya.

Menurutnya, orang akan mudah tersentuh dan mungkin juga akan sangat emosional ketika agamanya itu merasa disinggung. Diakuinya selama ini isu SARA paling mudah digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memecah belah masyarakat.

"Karena memang isu SARA itu yang paling laku. Kalangan elite pun sebenarnya paham bahwa kalau sudah pakai isu SARA itu 'sumbunya pendek'. Itu harus dihindari oleh kalangan elite," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat harus tetap kritis karena isu yang dimunculkan bisa menguntungkan pihak tertentu. Untuk itu, menurutnya, diperlukan peran pemerintah untuk lebih tegas dalam menindak jika penyebar isu SARA baik di dunia maya atau dunia nyata.

"Itu penting sekali, pemerintah harus tegas karena regulasinya sudah ada, yang mana hate speech itu harus ditindaklanjuti. Karena kalau orang yang menyebarkan hate speech itu tidak ditindaklanjuti maka orang akan terus memproduksinya," tuturnya.

"Dalam situasi normal pun menurut saya harus dipantau agar masyarakat awam tidak mudah terpengaruh," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Isu SARA dan Propaganda Jelang Pilkada Serentak 2024
Waspadai Isu SARA dan Propaganda Jelang Pilkada Serentak 2024

Agar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Tips Agar Masyarakat Tidak Termakan Informasi Hoaks di Masa Kampanye Pilkada
Tips Agar Masyarakat Tidak Termakan Informasi Hoaks di Masa Kampanye Pilkada

Polisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif

Baca Selengkapnya
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos

Fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Penjarakan Tim Sukses Paslon Jika Saling Menjelekkan di Medsos
Polisi Ancam Penjarakan Tim Sukses Paslon Jika Saling Menjelekkan di Medsos

Nasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Ingatkan Anak Buah Bijak Main Sosial Media dan Jaga Netralitas di Pilkada
Jaksa Agung Ingatkan Anak Buah Bijak Main Sosial Media dan Jaga Netralitas di Pilkada

Burhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA

Bawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya
Polisi dan Admin Medsos di Pekanbaru Cegah Hoax Jelang Pemilu 2024
Polisi dan Admin Medsos di Pekanbaru Cegah Hoax Jelang Pemilu 2024

Para admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.

Baca Selengkapnya
Tegaskan Netral di Pemilu 2024, Polri Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks
Tegaskan Netral di Pemilu 2024, Polri Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks

Polri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari

Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini
Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini

Polisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya