Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fokus Nyagub Sumbar, Faldo Maldini Mundur dari PAN

Fokus Nyagub Sumbar, Faldo Maldini Mundur dari PAN Faldo Maldini. ©Youtube/Faldo Maldini

Merdeka.com - Kabar Politikus Faldo Maldini hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya terjawab. Faldo Maldini mundur sebagai Wasekjen PAN terkait rencananya maju dalam Pilkada Sumatera Barat 2020 mendatang.

Keputusan itu telah dibicarakan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Suparno. Menurut dia, keputusan itu diambilnya secara sadar dan penuh pertimbangan.

"Saya menyatakan secara resmi mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional, setelah dua kali berkonsultasi dengan Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan dan tiga kali berdiskusi dengan Sekretaris Jendral PAN Bapak Eddy Suparno," kata Faldo Maldini dalam surat resminya diterima merdeka.com, Sabtu (5/10).

Dia mengakui pilihan itu dipilih setelah mendapat dukungan dari partai politik untuk mencalonkan diri di Pilkada 2020 mendatang. Dia pun berharap keputusan diambilnya tak menimbulkan kegaduhan.

"Saya tidak ingin nantinya ada anggapan bahwa saya memicu kegaduhan. Apalagi, banyak agenda PAN yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, tentunya butuh keharmonisan dalam internal organisasi," kata Faldo.

Gugat UU Soal Batas Usia Pilkada ke MK

Sebelumnya, Faldo Maldini dikabarkan pindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Isu ini menyeruak lewat foto harian umum lokal Sumatera Barat yang memuat iklan Faldo Maldini dengan logo PSI.

Dalam iklan berbahasa Minang tersebut, tertulis kalimat 'Sumangaik Baru' yang diapit logo PSI dan foto politikus kelahiran Sumatera Barat itu. Foto-foto ini beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp dan diunggah di Twitter oleh beberapa akun.

Bahkan Faldo Maldini bersama politikus PSI Tsamara Amany, Dara Adinda Kesuma Nasution dan Cakra Yudi Putra telah melakukan pengajuan gugatan syarat minimal usia calon kepala daerah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Keempat politisi tersebut meminta batas usia calon kepala daerah yang berlaku saat ini yaitu 30 tahun untuk calon gubernur dan 25 tahun untuk wali kota/bupati, diturunkan. Faldo mengatakan, saat pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar) tahun depan baru dirinya berusia 29 tahun.

"Penetapan calon itu 8 Juli umur saya tuh (29 tahun), ulang tahun 9 Juli umur 30 tahun. Kurang sehari bagaimana mau daftar kalau timelinenya tidak diundur ya saya tidak bisa daftar," kata Faldo di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

Sedangkan politisi muda lainnya pada Pilkada 2020 Tsamara berusia 23 tahun, Cakra 23 tahun dan Dara 24 tahun. Dalam surat gugatan ke empat pemohon tersebut menilai batasan umur 30 tahun untuk cagub dan cawagub dan 25 tahun untuk cabub/cawabup dan cawalkot/cawawalkot merupakan salah satu bentuk diskriminasi.

Selanjutnya dalam surat gugatan itu Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest bertindak sebagai kuasa hukum empat politisi muda ini.

"Jelas merupakan diskriminasi bagi pemuda-pemudi bangsa untuk turut serta membangun bangsa dan negara melalui pemerintahan via sistem Pemilu yang sah dan resmi," tulis dalam surat permohonan.

Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno angkat bicara. Dia mengaku akan segera bertemu Faldo untuk mengonfirmasi isu tersebut.

"Sampai saat ini kami masih dinas di luar kota, setibanya di Jakarta saya akan langsung meminta penjelasan yang jernih dan komprehensif dari adinda Faldo," kata Eddy pada wartawan, Kamis (19/9).

Meski begitu, Eddy akan menghormati keputusan apapun yang akan dibuat Faldo nantinya. Walaupun secara resmi PAN belum tentu menyetujui kepindahan eks caleg dapil Jawa Barat V.

"Andaikata (dan saya berandai-andai lagi) memang PAN dipandang belum bisa menjadi kendaraan politik adinda Faldo untuk mencapai tujuan mulianya di ladang pengabdian masyarakat, saya akan mengucapkan selamat jalan dan selamat berkarya baginya," ujarnya.

Tambahnya keluar masuknya kader dalam partai adalah hal yang lumrah. PAN, lanjut Eddy akan melakukan evaluasi di internal.

"Hal ini (evaluasi) penting bagi kami selaku pengelola partai untuk memperbaiki hal yang bisa ditingkatkan dan meluruskan hal-hal yang belum sempurna dari aspek manajemen organisasi," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cabut Berkas, Politikus PDIP Ade Sumardi Batal Mundur dari Caleg DPRD Banten Terpilih
Cabut Berkas, Politikus PDIP Ade Sumardi Batal Mundur dari Caleg DPRD Banten Terpilih

Ada dua caleg terpilih yang mengundurkan diri karena akan maju di Pilgub Banten yakni Andra Soni dari Partai Gerindra dan Ade Sumardi dari Partai PDIP.

Baca Selengkapnya
Alasan Mahfud Pilih Mundur Sebelum Pencoblosan
Alasan Mahfud Pilih Mundur Sebelum Pencoblosan

Menurut Mahfud, perdebatan keputusannya baru mundur menjelang pencoblosan atau sebelum dicalonkan sebagai cawapres Ganjar merupakan hal lazim dalam politik.

Baca Selengkapnya
PAN Legowo Bima Arya Batal Maju di Pilgub Jabar, Klaim Tak Ada Gejolak di Internal
PAN Legowo Bima Arya Batal Maju di Pilgub Jabar, Klaim Tak Ada Gejolak di Internal

"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."

Baca Selengkapnya
Bima Arya Mundur dari Bursa Pilgub Jabar: Kang Dedi akan Berpasangan dengan Kader Golkar
Bima Arya Mundur dari Bursa Pilgub Jabar: Kang Dedi akan Berpasangan dengan Kader Golkar

Bima Arya mengikuti PAN sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung penuh pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jabar.

Baca Selengkapnya
NasDem Gandeng PKB Usung Anies-Cak Imin, Ganjar Tidak Khawatir PPP Keluar Koalisi
NasDem Gandeng PKB Usung Anies-Cak Imin, Ganjar Tidak Khawatir PPP Keluar Koalisi

Ganjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.

Baca Selengkapnya
PAN Siapkan Posisi Baru untuk Bima Arya: Calon Menteri Prabowo atau Cawagub Dedi Mulyadi
PAN Siapkan Posisi Baru untuk Bima Arya: Calon Menteri Prabowo atau Cawagub Dedi Mulyadi

PAN mencari posisi yang pas untuk kadernya Bima Arya Sugiarto usai mundur dari pencalonan di Pilkada Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Riza Patria-Marshel Mundur dari Pencalonan, PAN Usung Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel
Riza Patria-Marshel Mundur dari Pencalonan, PAN Usung Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel

Saat disinggung apakah sudah ada komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), menurutnya, sudah ada pembahasan.

Baca Selengkapnya
Analisis Pesan Politik di Balik Mahfud MD Mundur Sebelum Masa Pencoblosan Pilpres 2024
Analisis Pesan Politik di Balik Mahfud MD Mundur Sebelum Masa Pencoblosan Pilpres 2024

Mahfud MD resmi mundur dari jabatan Menko Polhukam beberapa hari jelang pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Mereka yang Punya Konflik Kepentingan Sebaiknya Mundur Seperti Mahfud
Ganjar: Mereka yang Punya Konflik Kepentingan Sebaiknya Mundur Seperti Mahfud

Ganjar Pranowo memuji keputusan Mahfud Md mundur dari jabatan Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, PSI: Ini Pilihan Politik Elektoral Bukan soal Etik dan Konstitusi
Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, PSI: Ini Pilihan Politik Elektoral Bukan soal Etik dan Konstitusi

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai langkah pengunduran diri Mahfud MD lebih dilandasi kepentingan elektoral, bukan etis.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Mundur Sebagai Bacagub, Petahana Saling Tantang di Pilgub Sumsel
Politikus PDIP Mundur Sebagai Bacagub, Petahana Saling Tantang di Pilgub Sumsel

Heri Amalindo merupakan politikus PDIP yang juga menjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir. Dia sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKB, dan Hanura

Baca Selengkapnya
Jokowi Siapkan Keppres Pemberhentian Mahfud MD dari Menko Polhukam Pagi Ini
Jokowi Siapkan Keppres Pemberhentian Mahfud MD dari Menko Polhukam Pagi Ini

Mahfud MD menyerahkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam pada Kamis (1/2) kemarin.

Baca Selengkapnya