Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar ibaratkan Setnov mirip Akbar Tandjung, terdakwa tetap dibela

Golkar ibaratkan Setnov mirip Akbar Tandjung, terdakwa tetap dibela Acara ulang tahun Agung Laksono. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Para kader Partai Golkar disebut tengah melakukan konsolidasi untuk menyelamatkan kredibilitas partai menyusul terpaan isu kasus dugaan mega korupsi e-KTP. Upaya ini dilakukan menyikapi dugaan peran Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus tersebut. Rencana penyelamatan itu disampaikan Ketua Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai.

Kondisi Setya Novanto diibaratkan ketika Partai Golkar dipimpin Akbar Tandjung. Wakil Sekjen Partai Golkar Dave Laksono menegaskan belum ada usulan munaslub untuk menggantikan Novanto dari posisi ketua umum.

Menurut Dave, pada era Akbar Tandjung didakwa sebagai terdakwa kasus Penyalahgunaan Dana Nonbujeter Bulog sebesar Rp 40 miliar. Namun, partai berlambang pohon beringin ini tidak melakukan pergantian.

"Masih belum tentu. Karena kita ingat zamannya Pak Akbar saja dia sudah terdakwa. Sampai dia bebas di MA tidak ada pergantian ketum, tidak ada Plt-pltan," kata Dave di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4).

Menurut Dave, Munaslub untuk mencari ketua umum harus disepakati semua pihak melalui rapat pleno. "Namanya proses organisasi itukan tidak diambil keputusan pribadi, itu harus diputuskan secara ramai-ramai melalui rapat yang ada, pleno harian dan itu harus disepakati semua pihak," tegasnya.

Terlebih lagi, kata Dave, belum ada keputusan rapat antara DPP dengan Dewan Pakar serta Dewan Pembina untuk menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) atau Munaslub. Upaya konsolidasi antar petinggi partai pun dinilainya hal lumrah.

"Maksudnya konsolidasi itu seperti apa. Kan tidak ada rapat antara DPP dan Dewan Pakar, Pembina membuat keputusan menunjuk Plt atau apapun," tegasnya.

Mayoritas kader, lanjutnya, masih memegang teguh asas praduga tak bersalah terhadap Setnov. Para kader masih menunggu proses hukum dugaan keterlibatan Setnov dalam korupsi yang mencapai Rp 2,3 triliun itu

"Ini kan masih ada proses hukumnya kita lihat dulu sejauh mana. Baru kita bisa menilai tindakan selanjutnya yang perlu diambil Golkar," tegasnya.

Sementara itu, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan bahwa Partai Golkar tidak akan melakukan Munaslub. Bahkan pihaknya menegaskan tetap mendukung kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umun.

Dia beralasan kepemimpinan Novanto didukung lantaran memiliki prestasi luar biasa selama menjabat sebagai pemimpin partai. "Bahwa dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama prestasi-prestasi politik yang dilakukan kepemimpinan Setia Novanto sudah sangat luar biasa," ungkap Idrus.

Selama ini, Idrus menyebut Novanto lebih kurang sepuluh bulan telah melakukan konsolidasi merata ke semua daerah di di Indonesia. "Pertama konsolidasi, dalam jangka waktu kurang lebih sepuluh bulan, sudah mengunjungi semua DPD Provinsi, 34 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten dan kota," jelasnya.

Atas dasar alasan itu, Partai Golkar memberikan dukungan kepada Novanto sebagai Ketua Umum Partai. "Karena itu memberikan dukungan kepada Setia Novanto," terangnya.

Sebelumnya, Yorrys menduga, Setya Novanto tak lama lagi bakal menyandang status sebagai tersangka kasus yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun itu.

"Ketua Umum hampir pasti jadi tersangka. Kita harus pahami sekarang sudah pencekalan. Golkar ambil sikap proaktif untuk selesaikan ini demi partai," tegas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin kemarin.

Yorrys mengatakan, konsolidasi internal bertujuan untuk menyelamatkan partai. Terlebih, dia berharap, partai paling tua di Indonesia ini tetap bisa ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Sehingga semua stakeholder partai dari DPP tingkat 1 dan 2, Dewan Pakar telah sepakat melakukan langkah konsolidasi tersebut.

"Kita sedang konsolidasi internal melihat dinamika proses Ketua Umum (Setnov). Apalagi hari Rabu kemarin transparan terbuka tentang siapa, jadi enggak usah bangun alibi praduga tak bersalah. Jadi gimana Golkar selamatkan partai," tegasnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo

PAN mendukung Ketua DPD II Partai Golkar Solo itu sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan

Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP

Agus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto
Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto

Airlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Airlangga Golkar: Sekarang Mau ke Munas Pasti Ada yang Mau Pecah Belah Golkar
VIDEO: Airlangga Golkar: Sekarang Mau ke Munas Pasti Ada yang Mau Pecah Belah Golkar

Airlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Putri Akbar Tandjung Daftar Bacalon Wali Kota Solo ke Gerindra dan PSI
Putri Akbar Tandjung Daftar Bacalon Wali Kota Solo ke Gerindra dan PSI

Putri Akbar Tandjung Daftar Bacalon Wali Kota Solo ke Gerindra dan PSI

Baca Selengkapnya
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir

Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov

Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.

Baca Selengkapnya
Bertemu Senior Golkar, Airlangga Bahas Target 20 Persen Kursi DPR RI
Bertemu Senior Golkar, Airlangga Bahas Target 20 Persen Kursi DPR RI

Airlangga mengaku mendapat pesan dan saran dari para senior partai berlambang pohon beringin.

Baca Selengkapnya
Respons Airlangga Terkait Peluang Golkar Merapat ke Koalisi Perubahan atau PDIP
Respons Airlangga Terkait Peluang Golkar Merapat ke Koalisi Perubahan atau PDIP

Airlangga juga menuturkan Golkar dekat dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo diakui Airlangga sebagai mantan orang Golkar.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya