Hadiri kampanye Trump, Setya Novanto dilabrak relawan Jokowi di AS
Merdeka.com - Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan sejumlah anggota DPR lainnya dalam kampanye bakal capres Amerika Serikat, Donald Trump, terus menuai kekecewaan publik. Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) bahkan menyatakan kekecewaannya secara langsung kepada Setya Novanto saat berkunjung ke KBRI di Washington akhir pekan lalu.
"Novanto bukan manusia biasa, tubuh dan otaknya seperti bukan dibesarkan oleh kekayaan alam Indonesia. Maka kami bicara pun penuh amarah," kata Ketua BaraJP USA, Allen Pakpahan dan Pembina Robbynson Suy di Washington, dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (14/9).
Allen mengungkapkan, saat itu wajah Setya Novanto terlihat gugup saat dalam acara makan malam di KBRI Washington, dua orang dari BaraJP menyampaikan kekecewaannya.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Mungkin dia tidak menyangka, makanan keringat rakyat yang dia cicipi di KBRI, juga disertai makian dari kami," tutur Allen.
"Video press conference Anda dan Donald Trump yang disiarkan banyak media, sungguh membakar harga diri dan kehormatan kami, rakyat Indonesia. Anda seharusnya sejak jauh hari sudah mundur dari jabatan Ketua DPR," kata Allen dan Robbynson.
Menurutnya, atas alasan apapun, jika Ketua DPR dan rombongan berdiri di belakang Donald Trump saat jumpa pers, publik akan melihat mereka seperti pendukung utama Donald Trump.
"Seperti yang Anda lakukan saat Pilpres Indonesia 2014, Anda tidak berdiri di panggung bersama Joko Widodo, tentu Anda berdiri di panggung bersama Prabowo Subianto. Intinya, Anda sepanggung dengan calon presiden yang Anda dukung," katanya.
Mereka juga menyampaikan surat protes kepada Setya Novanto. Dalam surat itu, Allen Pakpahan dan Robbyson Suy, mengungkapkan kekecewaannya. Berikut isi surat tersebut:
Aksi selfie ria Anda dengan pendukung Donald Trump. Sungguh sangat memalukan. Memalukan sekali.
Perbuatan Anda menjadi catatan gelap dalam sejarah Republik Indonesia, Ketua DPR RI diperkenalkan layaknya seperti Donald Trump memperkenalkan seorang karyawannya, karena berhasil menjual properti. Seakan dia berkata: "Well done boy!!" Sambil tangan kanannya menepuk pundak pemimpin wakil rakyat Republik Indonesia.
Kami rakyat Indonesia, kehabisan kata-kata untuk marah. Kami kehilangan tenaga untuk melempar sepatu ke televisi, ketika Anda dan rombongan terlihat seperti sedang menjual diri secara berjemaah dengan harga teramat murah.
Anda dan rombongan bagai badut yang sempoyongan lalu tidak tahu berkata apa untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran seluruh rakyat Indonesia. Hanya senyam senyum cengengesan dan berkata. "Yes. Yes highly".
Bagaimana mungkin Anda bisa menjawab "Yes" untuk pertanyaan jebakan Donald Trump itu? Atau apakah Anda dan rombongan DPR sudah bersekutu dengannya untuk mewujudkan cita cita besar dan mimpi Amerika?
Tindakan Anda di Amerika Serikat bukan saja melukai harga diri pembayar pajak yang notabene orang yang mengongkosi perjalanan Anda, lebih dari itu, apa yang kalian lakukan telah mencemari dan melumuri kebanggaan, kehormatan dan kebesaran nama para founding fathers, bapak bangsa kita dengan rupa jongos, rupa mental inlander.
Warisan keteladanan sebagai bangsa besar, berkarakter gagah berani dan memiliki jiwa patriotisme tinggi yang diwariskan founding fathers kita mendadak runtuh hanya karena gaya penampilan Anda seperti anak alay ABG. Entah sihir apa yang dimiliki Donald Trump hingga Anda terlihat dungu di layar kaca. Entah hipnotis apa yang diembuskan Donald Trump hingga Anda terlihat seperti badut sedang membahagiakan tuan rumah.
Kami marah dan kecewa. Uang pajak miliaran yang Anda habiskan telah menghabisi harga diri, kehormatan dan kebanggaan kami sebagai rakyat Indonesia. Sikap dan ekspresi Anda telah merendahkan martabat, dignity kami di hadapan bangsa bangsa lain.
Ketahuilah, kami akan membopong Anda tinggi-tinggi jika Anda berselfie dengan TKI Indonesia yang sedang mengadu nasib di Amerika. Kami akan memberikan hormat salut seandainya yang kami lihat Anda sedang berselfie dengan anak bangsa Indonesia yang tertindas dan terpinggirkan.
Kami tahu, mungkin keringat dekil mereka akan mengotori jas mahalmu, itu sebabnya Anda lebih suka berselfie dengan wanita asing. Kami tahu, mungkin nafas mulut mereka akan membuat Anda tersengal, itu sebabnya Anda lebih suka berfoto ria di samping wanita berambut pirang nan bening.
Kami tahu, mungkin aroma tubuh mereka akan membuat Anda mual, itu sebabnya Anda berdua lebih bahagia bersama pengusaha judi ternama Donald Trump.
Kami tahu, mungkin telapak tangan mereka akan membuat jengah tangan kanan Anda, itu sebabnya Anda berdua lebih sumringah menggenggam tangan halus mulus wanita bule di sana.
Kami tahu, mungkin bau badan mereka akan membuat aroma parfum mahal Anda berkurang wanginya, itu sebabnya Anda berdua lebih senang berada di kerumunan orang yang wangi dan harum.
Tahukah Anda bahwa sesungguhnya jika berdampingan dengan orang tertindas dan orang miskin, akan mengasah kepekaan kita akan rasa kemanusiaan dan rasa keadilan? Bukankah untuk itu Anda dipilih sebagai wakil rakyat? Untuk menyuarakan suara orang yang tidak bisa bersuara?
Atas dasar itu, kami rakyat Indonesia, meminta dengan hormat, satu-satunya cara agar wajah kami tidak kami sembunyikan lagi, mundurlah Anda dari tampuk pimpinan DPR RI.
Minta maaflah kepada rakyat Indonesia. Hanya itu satu satunya cara menyembuhkan luka batin, luka harga diri, luka dignity dan luka wibawa kami rakyat Indonesia.
Kami sebagai bagian dari rakyat Indonesia menunggu keputusan Anda untuk mundur dari jabatan Ketua DPR RI dan Wakil Ketua DPR RI. Mundurlah maka Anda akan diampuni.
Terimakasih telah menerima surat ini dan membacanya.
Surat ditandatangani Allen Pakpahan dan Robbynson Suy, ditembuskan kepada semua fraksi di DPR. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan kepada relawan bahwa sebenarnya politik tidak mesti dibuat rumit dan saling bertentangan.
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR dari fraksi PDIP Utut Adianto mengatakan Presiden Jokowi lebih mendengar relawan Projo dibandingkan Gubernur Lemhannas
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaJokowi mulanya menyapa seluruh jaringan relawan yang hadir.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid membalas ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut hanya Presiden Jokowi saja yang bisa blusukan
Baca SelengkapnyaBeberapa kali tampil foto Surya Paloh bersama Jokowi di HUT NasDem.
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya