Hitung-Hitungan Pemilu 2024 Jika Dua Putaran, Siapa yang Menang?
Merdeka.com - Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi tiga tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024. Dari ketiga tokoh ini, hanya Ganjar Pranowo yang belum secara resmi didukung parpol jadi Capres.
Siapa paling berpeluang menang di antara tiga tokoh tersebut?
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengutip survei terakhir SMRC yang digelar Oktober. Ganjar dapat 32,1 persen, Prabowo 27,5 persen, Anies 26 persen. Masih ada 14,4 persen yang belum jawab.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung Ganjar Pranowo? Eca dan Alam terlihat fokus juga menyaksikan Debat Capres 2024. Keduanya memberi dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang siap jadi Cawapres Ganjar? Usai bertemu adik Megawati, Andika Perkasa, mengaku siap menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
"Tidak ada calon yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen. Jika yang maju tiga tokoh ini, kemungkinan besar Pilpres akan berlangsung dua putaran," jelas Saidiman saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/10).
Saidiman memprediksi, Ganjar berpotensi besar masuk putaran kedua. Tokoh kedua diperebutkan Prabowo dan Anies.
"Suara mereka sekarang seimbang," kata Saidiman.
Prabowo Melemah
Tapi dibanding Prabowo, Anies nampaknya lebih berpeluang. Alasannya, dalam rentang waktu satu setengah tahun terakhir, suara Anies mengami penguatan.
"Sementara Prabowo cenderung melemah," tegas dia.
Di putaran kedua, lanjut Saidiman, Prabowo potensial menampung suara Anies jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal. Tapi tidak seluruhnya. Ada juga sebagian pendukung Anies yang bisa pindah mendukung Ganjar.
"Dari sisi demografi, ada kesamaan antara Ganjar dan Anies. Keduanya didukung oleh pemilih yang relatif kritis, berpendidikan tinggi dan tinggal di perkotaan," tegas Saidiman.
Ganjar Lebih Berpotensi
Saidiman menambahkan, jika yang masuk putaran kedua Ganjar dan Prabowo. Kata dia, Ganjar lebih berpeluang. Alasan utamanya adalah karena resistensi pada Ganjar jauh lebih kecil dibanding Prabowo.
"Likeability atau tingkat penerimaan publik pada Ganjar lebih besar dibanding Prabowo," papar dia.
Sementara alasan kedua, Prabowo sudah beberapa kali maju dalam Pilpres. Dua kali sebagai Capres dan satu kali Cawapres. Ketiga-tiganya gagal.
"Sejarah kegagalan ini cenderung akan memberatkan posisi Prabowo," imbuhnya.
©2022 Merdeka.com/Grafis : Amar Choiruddin
Ganjar dan Anies Head to Head
Senada dengan SMRC, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memprediksi, apabila pemilihan presiden mendatang diikuti Ganjar, Prabowo dan Anies, besar kemungkinan terjadi putaran kedua.
Sebab, hingga saat ini elektabilitas ketiga bakal calon presiden tersebut tidak ada yang dominan satu pun.Jadi kecil kemungkinan akan menang satu putaran melampaui lima puluh persen plus satu.
"Apabila melihat kecenderungan tren elektabilitas ketiga bakal calon presiden tersebut, besar kemungkinan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan melaju putaran kedua," kata Bawono.
Dia menganalisis, Ganjar dan Anies memiliki tren elektabilitas yang terus meningkat dari hari ke hari. Sedangkan tren elektabilitas Prabowo Subianto cenderung menurun terus.
Basis Prabowo dan Anies Mirip
Terekam dalam survei Litbang Kompas periode Oktober dan survei Indikator Politik Indonesia periode September.
Berbeda dengan Saidiman, Bawono melihat, di putaran kedua nanti suara Prabowo sangat potensial lari ke Anies Baswedan. Lantaran beberapa hal.
"Anies dan Prabowo Subianto memiliki basis pemilih cenderung mirip seperti basis di Banten dan Jawa Barat juga Sumatera Barat serta Aceh," kata dia.
Di sisi lain, lanjut Bawono, ada faktor historis dimana masa lalu Partai Gerindra pernah menjadi bagian dari pengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta lima tahun lalu.
Soal siapa yang bakal menang di putaran kedua, Bawono tak mau memprediksi lebih dalam. Menurut dia, hal itu tergantung sosok Cawapres yang dipilih.
"Komposisi dari pasangan calon apakah merepresentasikan keragaman pemilih atau tidak itu juga menentukan kemenangan. Selain tentu juga efektifitas mesin politik partai pengusung," tegas dia.
Hitung-Hitungan di Atas Kertas
Survei Indikator Politik pada September 2022 menyatakan, elektabilitas Ganjar 29 persen, Prabowo 19,6 persen dan Anies 17,4 persen. Pemilih yang belum menentukan yakni, 34 persen.
Maka, jika sesuai prediksi Bawono, suara Prabowo akan lari ke Anies atau sebaliknya. Total suara keduanya yakni 37 persen. Selisih 8 persen dengan Ganjar yang masih berpeluang mendapatkan suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan.
©2022 Merdeka.com/Grafis : Amar Choiruddin
SMRC pada Agustus lalu menyatakan elektabilitas Ganjar 17,6 persen, Prabowo 12,6 persen dan Anies 9,1 persen. Pemilih yang belum menentukan pilihan yakni 60,7 persen.
Jika putaran kedua suara Anies dan Prabowo bergabung untuk melawan Ganjar maka, total suaranya menjadi 21,7 persen. Hanya selisih, 4,1 persen unggul dari Ganjar.
Sementara Ganjar dan lawannya di putaran kedua nanti masih punya 60,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga nama tersebut saling kejar dalam survei elektabilitas sejumlah lembaga polster. Khususnya, Ganjar dan Prabowo yang selisihnya tak sampai 10 persen.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno yakin Pemilu 2024 tak berlangsung dalam satu putaran karena tiga paslon capres cawapres bersaing ketat.
Baca SelengkapnyaMenurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaHasil survei tersebut diambil sebelum debat capres ketiga berlangsung.
Baca SelengkapnyaPada simulasi pilihan bebas elektabilitas Ganjar 24,9 persen, Prabowo 24,6 persen.
Baca SelengkapnyaBurhanudin Muhtadi menyebut, dengan hasil itu tidak mustahil Prabowo-Gobran bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaPutusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.
Baca SelengkapnyaSiapa pasangan berpeluang menang satu putaran? Bagaiman isu dinasti politik ditanggapi publik?
Baca SelengkapnyaDinamika elektabilitas masih terus terjadi jelang kampanye dimulai.
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas bakal Capres bersaing ketat dalam simulai tiga nama di survei Charta Politika.
Baca Selengkapnya