Ikut konvensi Demokrat, Anies Baswedan dicaci maki
Merdeka.com - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan curhat soal banyaknya orang yang menghujat dirinya setelah maju dalam konvensi capres Partai Demokrat.
"Tak sedikit juga yang menyayangkan kenapa lewat partai itu? Yang notabene paling banyak masalahnya," ujar Anies di acara IDEAFEST, Sabtu (28/9).
Dia pun cerita bahwa saat pertama kali mendapat undangan konvensi, dirinya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu ikut berdiam diri saja terhadap kondisi negara yang memprihatinkan dan hanya berteriak dari luar. Atau ikut bertanggung jawab dan masuk di dalamnya dengan risiko dicaci maki orang.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
-
Kenapa Anies Baswedan ingin membentuk partai baru? Anies Baswedan berencana akan membangun partai politik baru atau membentuk ormas, pasca dirinya gagal maju di Pilkada 2024.
"Akhirnya saya putuskan untuk ikut turun tangan mengubah negara dengan ikut konvensi capres," katanya.
Menurut Anies, dirinya telah menjadi warga negara yang baik dan taat membayar pajak. Namun, Anies mengaku peduli pada negara, apalagi bila melihat pendapatan negara yang menurut catatan 2013 mencapai Rp 1.800 triliun dan pada 2014 ditargetkan mencapai Rp 2.600 triliun, sedangkan pada 2005 hanya Rp 500 triliun.
"Lalu kemana saja uangnya? Itulah yang membuat saya tergerak untuk ikut turun tangan," katanya.
"Prinsip saya, kalau diundang akan ikut, tapi kalau untuk mendaftar, sama sekali tidak mau. Ketika tawaran itu datang, saya terima untuk melunasi janji-janji saya kepada bangsa dan negara," tuturnya.
Anies melanjutkan, mungkin ada pertanyaan, kenapa harus lewat Demokrat?
"Memang penyelenggara konvensi merupakan yang paling banyak masalah, tapi konvensinya menurut saya baik, daripada calon ditentukan ketum parpol atau ditentukan pendonor terbesar," ujarnya.
Anies selanjutnya mengungkapkan harapannya, yatu anak yang lahir di mana saja di wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan kesejahteraan di Indonesia. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menyinggung pernyataan maaf Anies Baswedan yang menyebut lebih baik minta maaf daripada minta izin.
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaMerasa dikhianati, Partai Demokrat menyatakan menurunkan semua baliho yang memuat gambar Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Sumatera Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem menginginkan setiap Anies ke daerah didampingi oleh tim koalisi. Serta diterima oleh PKS dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita bagaimana dirinya saat ini dihantam berbagai macam isu miring.
Baca SelengkapnyaDPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaIstana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem menyindir partai Koalisi Perubahan yang tidak mendampingi Anies ke daerah.
Baca SelengkapnyaAnies melanjutkan, bila harus berjuang dan mendapat tekanan kuncinya adalah dihadapi.
Baca SelengkapnyaAnies pun membalas sindiran ketika disebut jago kata-kata.
Baca Selengkapnya