Emosi dan Kekecewaan Ketua DPD Demokrat Jateng Dikhianati Anies Baswedan
DPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.
DPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.
Emosi dan Kekecewaan Ketua DPD Demokrat Jateng Dikhianati Anies Baswedan
Anies dinilai telah berkhianat karena mengingkari hasil kesepakatan dengan tim 8.
"Wajar Demokrat merasa dikhianati. Kalau mau milih Cak Imin mending lebih baik dari awal saja mengatakan kalau cawapresnya Cak Imin. Tidak akan jadi persoalan," kata Ketua DPD Demokrat Jateng, Rinto Subekti, Jumat (1/9).
Dampak keputusan sepihak menentukan Cawapres, langsung direspons para kader Partai Demokrat di berbagai daerah. Kader yang emosi langsung mencopoti baliho bergambar Anies-AHY di sejumlah daerah.
Tindakan ini dinilai wajar. Aksi pencopotan baliho dilakukan secara spontan lantaran banyak kader dan pengurus partainya yang kecewa dengan sikap bacapres yang diusung NasDem, Demokrat dan PKS tersebut.
"Ini jadi sikap meluapkan emosi para kader partai terutama di Jawa Tengah karena sangat mendadak Anies memutuskan Cak Imin sebagai cawapresnya. Jadi, yang kami lakukan tadi malam copot baliho untuk meluapkan rasa kecewa kami. Apalagi kami sudah tahu bahwa hasil piagam perubahan dan isi kesepakatannya. Bahwa Mas AHY yang menjadi pendampingnya Anies," ungkapnya.
Semestinya Anies patuh terhadap hasil kesepakatan tim 8 yang terdiri dari para petinggi NasDem, Demokrat dan PKS. Berdasarkan kesepakatan bersama tim 8, Anies telah memilih AHY sebagai cawapresnya.
Anies juga diketahui telah mengirim surat langsung kepada AHY untuk mengajak putra Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sebagai cawapres koalisi perubahan.
"Padahal tanggal 25 Agustus kemarin Anies sudah kirim surat ke Mas AHY bahwa isinya jelas memilih AHY sebagai cawapresnya. Tetapi pas tanggal 30 Agustus Anies dan NasDem memutuskan sepihak untuk mengusung Cak Imin jadi cawapres. Dia jelas-jelas melanggar aturan Karena sudah ada kesepakatan bersama tim 8," ucapnya.