Ini komentar PDIP bila Prabowo kembali maju di Pilpres 2019
Merdeka.com - Pemilu Presiden 2019 masih tiga tahun lagi. Partai Gerindra dikabarkan bakal kembali mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, kembali maju. Langkah ini mendapat kritik. Mereka dianggap tidak mampu menerapkan regenerasi.
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku mengapresiasi rencana Partai Gerindra. Namun, Eva mengatakan seharusnya ada regenerasi kepemimpinan nasional untuk bertarung di Pilpres 2019.
"Tentu kita menghormati pilihan tersebut, otoritas penuh di Gerindra. Walau menurutku tahun 2019 adalah sepatutnya pergantian generasi kepemimpinan nasional," kata Eva saat dihubungi merdeka.com, Jumat (16/9).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara Prabowo untuk maju Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Dia berharap partainya akan melanjutkan strategi dengan mengusung kader-kader muda untuk menjadi presiden. Strategi tersebut telah terbukti dengan kemenangan Joko Widodo saat Pilpres 2014 silam.
"Saya berharap PDIP akan melanjutkan mengusung yang muda-muda untuk 2019, terbukti mengusung Jokowi direspon bagus oleh masyarakat. Partai Golkar juga tampaknya sepemikiran dengan mendukung Jokowi," terangnya.
Apabila PDIP kembali menjagokan Jokowi dan bertarung secara head to head, Eva mengklaim presentase kekalahan Prabowo akan semakin besar. Hal itu terlihat dari hasil survei kepuasan publik atas kinerja Jokowi-JK saat ini mencapai 61 persen.
"Kalau melawan Jokowi, gap kekalahan makin lebar kalau untuk kepuasan rakyat bisa dipertahankan setinggi saat ini 61 persen" klaim Eva.
PDIP, lanjutnya, sejauh ini sama sekali belum memikirkan proyeksi untuk memenangkan Pilpres. Sebab, PDIP masih fokus mengawal pemerintahan Jokowi hingga habis masa jabatan. "Belum, fokus pada kesuksesan Jokowi," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku, mendapat undangan rakornas PKS, usai pertemuan dengan tamu penting.
Baca SelengkapnyaGerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca SelengkapnyaMenurut Muzani, hasil Rapimnas meminta Prabowo Subianto kembali menjadi Ketua Umum untuk lima tahun mendatang.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaCalon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat tambahan kekuatan untuk bertarung di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Kita melihat sekarang justru koalisi kita yang memberi tempat yang sangat luas untuk pemimpin-pemimpin muda," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto kembali maju dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca Selengkapnya"Penerus Jokowi adalah Ganjar-Mahfud," tutur politisi PDIP Aria Bima.
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca Selengkapnya