Jadi Penantang Airlangga di Munas Golkar, Bamsoet Tidak akan Dicopot dari Ketua MPR
Merdeka.com - Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku akan tetap maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) Desember mendatang. Padahal Bamsoet sudah menjabat sebagai Ketua MPR.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan partainya tidak akan mencopot Bamsoet dari jabatan Ketua MPR. Sebab, kata dia, mencopot Bamsoet dari jabatannya karena maju sebagai ketua umum terlalu kekanak-kanakan.
"Saya kira jauhlah mau mencopotnya. Kan ada mekanismenya, kemudian ya jangan kekanak-kanakan dibalas dengan kekanak-kanakan," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang diusung Golkar untuk Pilgub Banten? '(Golkar usung) Ibu Airin (di Pilkada Banten),' kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/4).
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Doli mengatakan ketua umumnya, yakni Airlangga Hartarto juga tidak akan mencopot Bamsoet. Pasalnya, memang dari awal Airlangga menunjuk Bamsoet maju sebagai Ketua MPR.
"Saya enggak tahu kalau saya sih emang kenal Pak, Airlangga enggak kayak gitu," ungkapnya.
Ketua Komisi II DPR ini sempat bercerita, awalnya kader Golkar tidak ingin Bamsoet menjabat sebagai Ketua MPR. Namun, karena Airlangga ingin menjaga soliditas akhirnya memilih Bamsoet sebagai calon Ketua MPR.
"Kami semua waktu itu sebenarnya tidak setuju Pak Bambang Soesatyo kita calonkan sebagai Ketua MPR tapi dengan ya katakanlah kebaikannya Pak Airlangga lah untuk menjaga soliditas Golkar untuk menjaga suasana kondusif bangsa dan negara, akhirnya ya kita berbagi," ucapnya.
Berawal dari Gagalnya Kesepakatan
Sebelumnya, Bamsoet menegaskan akan tetap maju dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Desember mendatang. Hal itu, kata dia, terjadi karena Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak memenuhi kesepakatan yang telah disetujui.Bamsoet menegaskan memang ada kesepakatan antara dia dan Airlangga. Kesepakatan itu terjadi saat Bamsoet diminta jadi Ketua MPR.
Bamsoet mengaku bersedia ditunjuk jadi Ketua MPR dan tidak maju sebagai Bakal Calon Ketua Umum Golkar asalkan jabatan para pendukungnya yang dipecat dipulihkan. Serta diakomodir dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR.
"Dan ada komitmen bahwa para pendukung saya dipulihkan kembali posisinya ke semula dan dirangkul dalam penyusunan AKD dan kepengurusan Partai Golkar," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Bamsoet, Airlangga tidak memenuhi kesepakatan terkait pendukungnya. Bahkan, menurutnya, pendukung Bamsoet gusur habis.
"Tapi kemudian bahkan digusur habis. Jangankan bicara soal pimpinan komisi yang diturunkan gara-gara mendukung saya kemudian dikembalikkan, jangankan juga posisi pendukung saya yang sudah di komisi tertentu lalu kemudian digeser ke komisi yang sebetulnya bukan bidangnya atau tidak diminati oleh yang bersangkutan," ujarnya.
"Sehingga itulah yang kemudian yang pada akhirnya membuat saya pada posisi sulit dan tidak bisa lagi terus menerus berpegang pada posisi yang cooling down," sambungnya.
Ketua MPR ini mengaku sebagai orang yang selalu menaati komitmen. Rencana maju sebagai ketua umum, kata Bamsoet, adalah imbas dari Airlangga yang tidak memenuhi kesepakatan awal.
"Saya menyatakan maju itu karena ada komitmen yang tidak ditunjukkan atau tidak dipenuhi. Karena saya dalam posisi sulit, para pendukung saya sudah melakukan pengorbanan karena mendukung," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaTak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaBamsoet masih belum memastikan apakah dirinya akan ikut bertarung di Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca SelengkapnyaDia menyebut tak menjamin Airlangga akan terpilih menjadi ketua umum kembali.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan penyelenggaraan Munas sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyapa para ketua umum partai politik dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI. Bamsoet sempat mencari-cari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaBamsoet menegaskan, pertemuan dengan JK itu tidak membahas Munas Golkar
Baca SelengkapnyaPerubahan UU MD3 bisa mempengaruhi komposisi pimpinan DPR, dan jabatan ketua.
Baca Selengkapnya