'Jangan sampai demokrasi kita dibajak oleh pelaku hoaks'
Merdeka.com - Politisi Partai NasDem Taufik Basari meminta kepada seluruh partai politik agar tak termakan berita-berita yang belum diyakini kebenarannya alias hoaks. Hal ini merujuk pada kasus Ratna Sarumpaet yang telah berbohong mengaku dianiaya.
"Semestinya seorang politisi melihat itu (kasus Ratna) adalah respons yang harus ditanggung jawab secara etis. Kasus itu suatu hal yang sensitif, jika seseorang yang dikesankan memperoleh kekerasan maka harus dicek kebenaran itu terlebih dahulu," kata Taufik dalam diskusi publik bertema 'Residu Demokrasi Hate Speech dan Hoax' di D'Hotel Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/10).
Atas hal itu, Ketua DPP Partai Nasdem ini menegaskan, kalau kasus Ratna merupakan pelajaran bagi politisi. Dia berharap kasus seperti ini tak terjadi lagi.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
-
Bagaimana reaksi Titiek Puspa terhadap kabar hoaks? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang Partai Perubahan? Usai pernyataan Anies yang ingin mendirikan partai baru, di media sosial beredar Anies membentuk Partai Perubahan dan mengimbau masyarakat untuk ikut bergabung bersama partai barunya.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa yang Bamsoet sampaikan yang membuat dia dilaporkan? 'Seluruh partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945 dan memastikan siap melakukan amandemen tersebut termasuk untuk menyiapkan peraturan peralihannya,' bunyi pokok pengaduan yang disampaikan Azhari ke MKD.
"Kita harus belajar dari kasus Ratna, supaya ke depan lebih baik. Ini berlaku untuk politisi, masyarakat dan media. Kita dalam dunia ini harus sadar bahwa setiap informasi yang kita dapatkan tidak bisa ditelan bulat-bulat, harus kritisi. Meski diutarakan info itu oleh pihak kredibel," ujarnya.
"Semua pihak harus bisa mengambil pelajaran dari kasus itu. Jangan sampai demokrasi kita dibajak oleh pelaku hoaks," sambungnya.
Lebih lanjut perihal penyebar informasi bohong, Taufik mengharapkan agar pelaku tak hanya diberi sanksi administrasi atau pidana. Melainkan juga sanksi tidak diberikan panggung.
"Sanksi tidak diberikan panggung bagi politisi yang terlibat menyebarkan informasi bohong merupakan hukuman ampuh. Lalu, bagi publik jangan diberikan ruang sebagai penyebar informasi dan untuk media ingatkan bahwa itu adalah bohong," pungkas Taufik.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaAnies menduga rekaman suara itu dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
Baca Selengkapnya"NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum," kata Sekjen NasDem Hermawi
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku telah diperiksa penyidik selama hampir 3 jam terkait pernyataannya.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan memberikan pendampingan hukum terhadap Connie apabila laporan masyarakat tetap diusut kepolisian.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Baca SelengkapnyaPalti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca Selengkapnya