Jusuf Kalla: Reshuffle kabinet tidak tergantung hasil survei
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia jika masyarakat meminta Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet. Pemerintah ditegaskannya jika melakukan perombakan kabinet tidak tergantung hasil survei.
"Reshuffle tidak reshuffle itu tidak tergantung pada survei, tapi tergantung pada kebutuhan dan masalah pemerintah sendiri," ujar JK di Kantor Wapres, Senin (20/4).
Menurutnya, jika semua tergantung pada hasil survei maka negeri ini bentukan dari hasil survei. Hal itu dinilainya tidak akan berefek baik.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang akan memutuskan menteri di kabinet? 'Enggak. Keputusannya di Pak Prabowo,' tegas dia.
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Siapa yang akan dimintai pendapat Prabowo soal kabinet? 'Bukan cawe-cawe, pastinya akan dimintai pendapat oleh Pak Prabowo,' kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
"Kalau semua tergantung pada survei, nanti negeri ini negeri survei semua itu," ujarnya.
Jusuf Kalla mengatakan selama ini Jokowi sendiri juga mengevaluasi kinerja para menterinya. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan reshuffle kabinet.
"Tentu presiden sendiri juga akan menilai bagaimana jalannya pemerintahan. Tidak belum (lakukan reshuffle kabinet)," pungkasnya.
Diketahui, hasil survei Poltracking Indonesia menyatakan rakyat meminta Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Hal itu karena kinerja menteri-menteri dinilai tidak maksimal.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jazilul mengaku, juga belum menerima informasi pasti mengenai perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPaloh tak masalah apabila partainya kembali kehilangan jatah menteri di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan Presiden Jokowi belum berencana merombak susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaBudi tidak bisa menjamin jika pekan depan tak ada reshuffle.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan, seharusnya isu tersebut ditanyakan langsung pada presiden terpilih
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet yang beredar di publik.
Baca SelengkapnyaAri menyampaikan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kondisi Kabinet Indonesia Maju saat ini baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, sebenarnya Indonesia pernah mempunyai 100 kabinet di era Soekarno.
Baca SelengkapnyaIsu tersebut sebelumnya disampaikan pengacara Hotman Paris Hutapea melalui akun instagramnya @hotmanparisofficial.
Baca SelengkapnyaNetralitas aparat dan pejabat negara dalam pemilu menjadi pembahasan JK saat bertemu capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya